Tuesday, December 16, 2008

Sudah Olahraga, Tetap Jantungan?


OLAHRAGA tidak bakal menghindarkan seseorang dari serangan jantung. Bernarkah? Ternyata hal ini berlaku pada mereka yang sudah terlalu gemuk atau kegemukan. Kecuali, bila orang tersebut sudah langsing atau kurus, olahraga bisa bermanfaat menghindarkannya dari serangan jantung. Demikian sebuah penelitian atas jutaan wanita penduduk Amerika Serikat mengungkap.

"Sekeras apapun olahraga yang dilakukan, bahkan sampai keringatan sekalipun, bila berat badan tidak diturunkan, serangan jantung bakal tidak bisa dihindari," ungkap Dr. Amy Weinsten dan koleganya di Boston Beth Israel Deaconess Medical Center.

"Karena itu, para wanita (dan tentu saja pria) disarankan agar konsultasi dengan dokter dan mengikuti program penurunan berat badan yang mengikut sertakan olahraga sebagai salah satu metodenya secara teratur untuk menghindari diri dari serangan jantung," jelas para dokter ini menyimpulkan.

Penelitian yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine ini dibuat berdasar informasi dari sebuah penelitian atas 39.000 wanita yang mulai tahun 1992 dan terekam jejak penyakitnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa 34 persen wanita secara fisik aktif, 31 persen kegemukan dan 81 persen gemuk.

Di akhir penelitian, 948 wanita terdiagnosa mengidap penyakit jantung. Para wanita yang aktif dengan berat badan normal jauh lebih ringan risikonya menderita penyakit jantung. Sementara para wanita yang berat badannya normal namun tidak aktif, risiko terkena serangan jantung justru lebih besar.

Risiko ini jauh lebih tinggi pada mereka yang mengalami kegemukan atau obesitas dan gemuk saja. Dan tentu saja lebih tinggi lagi risikonya bila si obesitas tadi tidak pernah bergerak sama sekali.

Sel-sel lemak memproduksi zat-zat kimia yang dapat mempercepat pengerasan pembuluh darah arteri dan meningkatkan peradangan, ujar para peneliti, sehingga membahayakan pembuluh darah. Aktivitas fisik atau olahraga dalam hal ini akan membuat pembuluh darah menjadi lentur atau lebih sehat sehingga risiko terjadinya penggumpalan darah bisa terhindarkan.(Kompas)

No comments:

Post a Comment