Tuesday, December 16, 2008

Cara Aman Kuruskan Badan


Kasus:

"Dokter saya seorang istri, 42 tahun. Tinggi 160 cm, berat badan 76 kg. Saya membaca di majalah, berat badan saya tergolong sangat kegemukan. Sudah macam-macam cara saya lakukan, tetapi belum ada yang membuahkan hasil. Pernah juga saya minum jamu. Setelah sebulan saya memang menjadi kurus, tetapi begitu sudah tidak minum lagi kembali gemuk. Belakangan saya minum obat Cina. Saya langsung jadi tidak suka makan. Berat saya turun sarnpai 69kg. Saya senang sekali. Sayangnya, setelah tidak minum lagi berat badan saya naik. Yang ingin saya tanyakan: 1. Apakah saya boleh mengulangi minum jamu itu? Oh, ya, waktu minum jamu, saya sering buang air kecil dan buang air besar. Kalau tidak, apakah saya boleh memilih minum obat Cina yang membuat saya tidak suka makan? 2. Kalau tidak boleh minum keduanya, bagaimana cara yang sehat menguruskan badan? Adakah resep khusus? 3. Berapa berat badan ideal saya sesungguhnya, Dok?"
(Ny. Riw. Rus., Jakarta)

Jawaban:

Tidak Selalu Mudah

Saya memahami apa yang menjadi kecemasan Anda selama ini. Tidak selalu mudah menurunkan berat badan. Tidak semua cara menguruskan badan tergolong aman. Bukan sedikit yang menempuh cara yang tidak masuk akal medis. Sebagian malah ada yang bisa membahayakan kesehatan. Di pasaran jenis obat dan bahan berkhasiat masih saja beredar obat, jamu, dan bahan berkhasiat penurun berat badan yang sesungguhnya sudah tidak boleh dikonsumsi.

1. Membaca riwayat Anda setelah minum jamu penurun berat badan, Anda jadi sering kencing dan buang air besar, saya menduga, jamu tersebut dicampur dengan obat yang bikin murus (laxans) dan banyak kencing (diuretik). Tujuannya agar cairan tubuh dan tinja banyak terbuang keluar. Dengan cara demikian berat badan akan berkurang.

Namun, bukan saja target penurunan berat badannya saja yang salah alamat, melainkan juga tidak masuk nalar medis. Mengapa? Oleh karena supaya berat badan turun, yang harus dikurangi bukan cairan tubuh dan tinja, melainkan gajih di bawah kulit. Lemak yang bikin kulit menebal, termasuk di organ-organ dalaman (hati, usus) itu yang semestinya harus dikurangi.
Mengeluarkan cairan tubuh dan tinja secara paksa (dengan obat), bukan saja tidakkmenyelesaikan masalah, melainkan membahayakan. Cairan tubuh berkurang, dan pengaruh buruknya bisa mengenai ginjal. Gangguan elektrolit yang diakibatkannya bisa menganggu kerja jantung juga. Ini cara yang salah. Tujuan menghalalkan cara, dan tidak mencapai target pula.

Banyak obat tradisional Cina yang belakangan ini ditarik dari peredaran. Artinya, tidak selalu yang berlindung di balik obat tradisional atau berkhasiat, pasti aman. Bila diam-diam dicampurkan dengan obat medis, misalnya. Kita tahu, tidak semua jenis obat medis yang dipakai, tergolong aman.

Salah satu cara medis menurunkan berat badan dilakukan dengan menekan nafsu makan. Ada beberapa golongan obat yang dapat menekan nafsu makan. Dua di antaranya sudah tidak boleh dipakai lagi dan ditarik dari pasar (pentermine, fenfluramine) karena efek buruknya terhadap katup jantung.

Sudah sejak lama ditemukan ada obat penurun berat badan dari Cina yang masih dicampur dengan kedua jenis obat yang sudah tidak boleh dipakai lagi itu. Kita perlu waspada. Mungkin tidak tertera pada label. Jika kerjanya menekan nafsu makan, apalagi kalau mulai ada keluhan pada jantung setelah mengonsumsinya, waspadalah.

Dulu yang juga sering dipakai di salon-salon penurun berat badan, suntikan golongan amfetamin. Obat ini berkhasiat menekan nafsu makan, tetapi efek sampingnya sama mengganggu kerja jantung juga. Jadi sebaiknya tidak dilanjutkan.

Kurangi Karbohidrat

2. Prinsip menurunkan berat badan itu kalori yang masuk harus lebih kecil dan kalori yang terpakai. Porsi makan yang harus dikurangi (kualitasnya tetap), dan pemakaian kalori oleh tubuh ditingkatkan dengan banyak melakukan aktivitas fisik (bergiat). Tidak selalu harus dengan berolahraga khusus. Melakukan pekerjaan harian di rumah saja sudah salah satu cara paling sederhana dan efisien. Menyapu, berkebun, selain pekerjaan di dapur, misalnya.
Dalam hal diet, menu berkarbohidrat yang harus dikurangi. Nasi, mi, ubi, kentang, jagung, ketela, roti, yang harus sangat dibatasi. Termasuk camilan yang serba manis, minuman ringan, serta kudapan. Menu berlemak dan berprotein tetap saja. Jadi, kualitas menu harian masih tetap seimbang.

Model berdiet gaya Dr. Atkins, misalnya, menganjurkan agar menu berlemak tak perlu dikurangi. Justru dengan membatasi menu berkarbohidrat, dan menu lemaknya tidak dikurangi, untuk jangka pendek lebih berhasil menurunkan berat badan, tetapi tidak untuk jangka panjang.

3. Berat badan ideal Anda dapat dihitung dengan formula BMI (body mass index).

Menghitungnya, berat badan (dalam kg) dibagi tinggi badan (dalam meter) pangkat dua. Indeks idealnya antara 18,5-24. Bila lebih dari 24, tergolong kelebihan berat badan. indeks Anda 76 dibagi 1,6 pangkat dua = 29,7.

Agar indeks BMI Anda 24 saja, berat badan ideal Anda seharusnya sekitar 61 kg. Jadi perlu menurunkan berat sebanyak 15kg. Tentu untuk mencapainya tidak dapat sekali jadi. Mungkin perlu waktu beberapa bulan. Dan itu tergantung seberapa ketat diet karbohidrat Anda, dan seberapa banyak Anda bergiat fisik. Selamat mencoba. oleh : Dr. Handrawan Nadesul, Dokter Umum(Kompas)

No comments:

Post a Comment