Tuesday, December 16, 2008

"Golden Period" Serangan Jantung Enam Jam


Jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada di sebelah kiri, seperti ditusuk-tusuk, diperas, atau ditindih beban berat, kemudian rasa itu menjalar ke dagu, punggung, pundak, sampai jari tangan disertai keringat dingin, berhati-hatilah. Bisa jadi itu merupakan gejala serangan jantung koroner, meski Anda tidak pernah merasakan kelainan sebelumnya. Segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, karena waktu emas (golden period) penanganan adalah enam jam. Jika terlambat mendapat pertolongan, penderita bisa meninggal dunia.
Hal itu dikemukakan Dr dr Fadilah Supari SpJP dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dalam seminar "Kiat Hidup Sehat Bersama Penyakit Jantung dan Diabetes", hari Sabtu (5/5).

"Banyak penderita serangan jantung yang sebenarnya bisa tertolong, tetapi meninggal dunia karena tidak tahu atau terlambat datang ke rumah sakit," ujar Fadilah.

Hal itu terutama harus diwaspadai pada laki-laki berusia di atas 40 tahun dan perokok. "Apalagi jika orang tersebut kegemukan, mempunyai tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, atau menderita diabetes. Hal-hal itu merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner," tambahnya. Pada perempuan harus diwaspadai pada usia di atas 50 tahun atau pascamenopause.

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat penyempitan pembuluh darah koroner. Biasanya disebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di pembuluh darah yang terjadi secara perlahan, dipengaruhi beberapa faktor risiko di atas.

Untuk ukuran Indonesia, seseorang disebut kegemukan jika berat badannya dalam kg dibagi tinggi badan kuadrat dalam meter, lebih dari 27. Kegemukan yang paling berbahaya adalah penumpukan lemak di perut, yaitu jika lingkar perut pada laki-laki lebih dari 102 cm dan pada wanita lebih dari 88 cm.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner enam kali. Jika disertai kolesterol tinggi dan merokok, risiko melonjak jadi 16 kali. Tekanan darah yang ideal bagi orang di bawah 75 tahun adalah 140/90 mmHg. Kadar kolesterol total sebaiknya tidak lebih dari 200 mg persen.

"Pengaturan makan, olahraga, serta pengendalian tekanan darah dan kadar gula darah pada diabetes sangat penting untuk mencegah penyakit jantung koroner," saran Fadilah.
Pada mereka yang sudah kena penyakit jantung koroner, untuk mencegah serangan jantung berikutnya atau komplikasi bisa dilakukan bedah pintas koroner, Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty/PTCA. Atau bisa juga dengan penggunaan balon untuk melonggarkan pembuluh darah, pemberian obat penghambat beta atau pemberian aspirin dosis rendah.

Terus meningkat

Menurut dr Imam Subekti SpPD-KE dari Pusat Diabetes dan Lipid/Subbagian Metabolik Endokrinologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM), kasus diabetes meningkat dari tahun ke tahun. Kalau tahun 1983 dari survei di Jakarta didapat angka kekerapan 1,7 persen. Tahun 1993 telah menjadi 5,7 persen. Salah satu penyebabnya adalah perubahan gaya hidup.

Diabetes adalah kelainan akibat tingginya kadar gula darah, karena kurang insulin -hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah agar dalam jumlah normal-atau kerja insulin kurang baik.
Komplikasi pada diabetes umumnya tidak bisa diperbaiki, bisa menimbulkan kecacatan, bahkan kematian. Organ yang kena komplikasi, antara lain pembuluh darah jantung dalam bentuk penyakit jantung koroner, pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah kaki (gangren/luka kaki sukar sembuh), pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), pembuluh darah mata (buta), dan saraf (mati rasa, kesemutan).

Faktor risiko diabetes sama dengan penyakit jantung koroner. Jadi, cara pencegahannya pun sama. Faktor risiko itu adalah usia di atas 40 tahun, ada riwayat keluarga menderita diabetes, kegemukan, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, serta riwayat melahirkan bayi di atas 4 kg.

Oleh karena itu, untuk mengobati penderita diabetes tidak hanya dilakukan dengan menurunkan kadar gula darah. Tapi juga dilakukan dengan mengendalikan tekanan darah, kadar lemak darah, dan berat badan.

Gejala diabetes antara lain, banyak kencing (beser), haus dan lapar terus-menerus, berat badan turun meski banyak makan, penglihatan kabur, kesemutan. Selain juga cepat lelah, gatal pada kulit atau sekitar kemaluan, dan impoten pada laki-laki.

Olahraga ideal bagi penderita penyakit jantung koroner maupun diabetes. Menurut dr Sadoso Sumosardjuno SpKO, paling sedikit 30 menit sekali latihan dengan intensitas sedang, tiga sampai empat kali seminggu. Jenisnya seperti jalan cepat, jogging, atau bersepeda.

Urutan latihan olahraga adalah pemanasan dan peregangan, masing-masing lima menit, baru melakukan olahraga dan latihan kekuatan, diakhiri pendinginan dan peregangan kembali. (atk)-Kompas, Mei 2001

No comments:

Post a Comment