Tuesday, December 16, 2008

Sehatnya Bayar, Rampingnya Gratis...


ANDA ingin punya suatu usaha? Pokoknya, segala sesuatu yang berhubungan dengan susut perut pasti laku. Itu dikatakan seorang juragan jamu dari Semarang pada suatu seminar di Jakarta. Nyatanya, dalam dunia di mana manipulasi citra mengatasi segala-galanya sekarang, memang terjadi fetisme atau pemberhalaan segala hal yang kasatmata, gebyar, wadag, termasuk bagaimana seharusnya tubuh dicitrakan. Termasuk, marilah ramai-ramai menyusutkan perut.

Pelangsingan tubuh tidak hanya dicari oleh perempuan, tetapi juga oleh laki-laki. Kalau dulu orang tidak masalah dengan kegemukan karena gemuk berarti makmur. Sekarang, kesadaran orang sudah tinggi. Mereka tetap mau dibilang makmur, tetapi makmur yang sehat. Inilah yang membuat produk pelangsingan tubuh tumbuh subur," kata Robby Trihandoyo, Manajer Produksi Jamu Sari Ayu Martha Tilaar. Dia mengakui, dari divisi Jamu Sari Ayu Martha Tilaar, produk pelangsingan tubuh menyumbangkan 70 persen dari total pendapatan.

Itu hanya satu bukti, dari gejala yang tentunya bisa Anda lihat sendiri, di mana sehari-hari kita dibombardir oleh iklan-iklan pelangsing tubuh. Produk-produk yang ditawarkan itu berupa dari berbagai jamu (galian singset dan semacamnya), teh, obat-obatan, sampai ke suatu program yang juga dipadu dengan obat-obatan. Artinya, tawaran untuk menjadi langsing itu ditujukan kepada semua lapisan, mulai dari kalangan penduduk yang boleh jadi tinggal di kota-kota kecil, di desa-desa, sampai pada kalangan menengah atas perkotaan.

Ambillah contoh untuk yang terakhir itu suatu program yang ditawarkan oleh Impressions Body Care, yang gencar memasang iklan di koran dengan menampilkan model wanita-wanita yang bertubuh aduhai. Model yang wanita bermimpi bisa menjadi seperti dia, sementara lelaki melirik-liriknya sembari semata-mata bermimpi.

Salah satu model iklan mereka adalah Diah Permatasari. "Anda dapat kembali ramping seperti masa remaja Anda, atau uang kembali," begitu bunyi iklan Impressions.

Direktur Impressions Freddy Sutedi (61) yang ditemui di kantornya di kompleks niaga Grand Wijaya Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hanya terkekeh-kekeh ketika ditanyai soal bunyi iklan tersebut. Freddy meyakinkan, selama ini belum pernah ada klien yang datang untuk menuntut uang kembali.

Yang terlihat dari perjalanan Impressions justru minat sebagian masyarakat pada ilusi bahwa "ramping itu cantik". Sejak dibuka tahun 1994, kini Impressions telah memiliki 59 cabang, tersebar di lebih 20 kota di Indonesia. Di Jakarta saja terdapat 17 cabang. Freddy mengatakan mempunyai 400.000 orang yang pernah mengikuti program Impressions. Mereka, kata Freddy, termasuk istri gubernur, wali kota, serta pejabat militer di ibu kota provinsi.
Meski citra yang ditonjolkan dalam iklan selalu tubuh perempuan yang ramping, singset-pokoknya asoy-Freddy menepis anggapan bahwa pihaknya menawarkan jasa perampingan tubuh. Katanya, "Bukan penampilan, tapi kesehatan. Mereka bayar sehatnya, dan ramping itu gratisnya. Kami menawarkan kesehatan, kebugaran bagi sedikit orang yang telah mengenyam kemakmuran."

KALAU di kalangan menengah atas kerinduan untuk menjadi langsing dioperasikan dengan mengikuti program seperti tadi, termasuk berbagai kegiatan fitness, di kalangan bawah tak kalah gencar produk-produk jamu dan berbagai obat-obatan pelangsing ditawarkan.
"Ini bagus Mbak, tak menimbulkan efek samping. Enggak sampai tiga bulan perut dan badan Mbak sudah langsing," kata seorang penjaga apotek di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

"Saya mencari jamu pelangsing buatan Cilacap," kata wanita yang ditawari produk tadi, yang belakangan diketahui bernama Yully, umur 24 tahun, mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Purwokerto. Mbak Yully ini sebenarnya tak tergolong gemuk, apalagi gembrot.
"Coba di pojok sana ada toko yang menjual jamu. Barangkali di sana ada jamu pelangsing lokal," kata si penjaga apotek.

Cilacap, kota kecil di Jawa Tengah, memang dikenal sebagai produsen jamu "yang aneh-aneh". Di daerah sekitar situ, kalau kita mendapati jamu pelangsing, jamu kuat seks, umumnya berasal dari Cilacap. Seorang penjual jamu di situ menuturkan, "Jamu yang menggunakan nomor kode 3 pasti jamu buatan Cilacap. Macem dan mereknya banyak karena perajin di sini juga banyak jumlahnya dan masing-masing membuat jamu pelangsing sendiri-sendiri."

PRODUK jamu tentu menyebar ke mana-mana, dengan beberapa kota memproduksi jamu dengan keunikan masing-masing. Drs W Djarot Sudiro, herbalog dari Poli Obat Tradisional Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Surabaya, mengatakan bahwa jamu yang kerap digunakan untuk melangsingkan tubuh biasanya adalah jenis jamu "galian". Ramuan pelangsing itu umumnya mengandung tanaman yang berkhasiat mengoreksi profil lemak tidak normal (obesitas) di dalam tubuh, terutama gliserida yang bertanggung jawab atas terjadinya kegemukan.

Sejumlah tanaman berkhasiat yang mempunyai reputasi untuk bahan melangsingkan tubuh adalah daun kemuning (Murraya paniculata). Daun ini dipercaya berkhasiat mempertahankan sel tubuh tidak terganggu oleh lemak. Lalu ada jati belanda (Guazuma ulmifolia), yang berfungsi untuk meluruhkan gliserida atau membuang lemak dari dalam tubuh sehingga sehabis penggunaan daun itu, air seni akan sedikit berminyak karena mengeluarkan lemak. Selain itu, dikenal pula tanaman kunci pepet (Kaempferia rotunda), yang secara umum juga berfungsi untuk pelangsingan tadi.

Dalam mempelajari tanaman obat berkhasiat, terdapat sebutan side effect eliminating substance (SEES). Djarot mengatakan, ketimbang obat kimia, jamu mempunyai efek samping lebih kecil. Betapapun, penggunaan jamu yang terlalu banyak akan berakibat negatif bagi tubuh, misalnya terjadi sembelit dan sakit perut di bagian bawah karena flora usus terganggu. Ia menyarankan agar pengguna jamu-jamuan mengenal terlebih dahulu bahan yang digunakan dengan jelas. Jamu yang dipilih sebaiknya yang bahan kandungan di dalamnya tercantum dengan lengkap pada label.

ADA pula yang ingin segera langsing dengan melakukan apa yang dikenal sebagai sedot lemak. Dalam hal ini, ahli bedah plastik, dr Gentur Sudjatmiko DSpBP yang juga Ketua Program Studi Bedah Plastik Fakultas Kedokteran Unoversitas Indonesia dan Kepala Unit Swadana Bedah Plastik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), mengatakan bahwa sedot lemak hanya dilakukan untuk menyedot lemak yang ada di bawah kulit. Lemak di bawah kulit termasuk lemak yang sulit dihancurkan karena peredaran darah di tempat itu sangat sedikit sehingga sulit dimobilisir oleh metabolisme tubuh. Jika lemak-lemak di tempat lain bisa dikurangi dengan diet dan olahraga, lemak di bawah kulit yang bentuknya seperti gajih daging hanya bisa dihilangkan dengan disedot.

"Menyedot lemak itu sama seperti mengukir tubuh manusia. Kami memakai kanula yang panjangnya sekitar 20 sentimeter dan diameternya hanya tiga milimeter. Jadi, luka bekasnya hanya sekitar tiga milimeter dan bisa dipilih di tempat-tempat tersembunyi," kata Gentur.
Menurut Gentur, selama ini masyarakat sering salah persepsi. "Mereka pikir sedot lemak hanya untuk menurunkan berat badan. Padahal, ini hanya mengambil lemak-lemak di bawah kulit. Kemudian oleh dokter dibentuk kembali sehingga tampak lebih cantik," ucapnya.

Filosofi sedot lemak, katanya, tidak menghabiskan semua lemak, tetapi menyisakan lapisan lemak dalam jumlah tertentu sehingga fungsi lemak tetap ada. Maksudnya, kulit tetap rata, sementara fungsi lemak sebagai bantalan dan pelindung dari cuaca dingin tetap berfungsi.
Lemak yang biasa disedot, menurut dokter yang belajar bedah plastik di Jepang dan Australia ini, adalah lemak di bagian perut, lengan atas, dan lipatan ketiak serta paha. Yang datang untuk urusan ini biasanya mereka yang ingin kurus, tetapi tidak berhasil dengan program olahraga. "Ada juga yang karena sulit memilih baju. Ukuran di perut masuk, tetapi di paha tidak masuk," kata Gentur.

Tidak semua orang bisa begitu saja melakukan sedot lemak. Pasien yang boleh ikut sedot lemak adalah mereka yang kondisinya fit, idealnya berumur 30 tahun.

DALAM arus kesadaran atas eksistensi tubuh seperti itulah kini kita hidup. Banjir informasi membuat orang tinggal memilih sendiri bagaimana sebaiknya menerima atau mencitrakan tubuhnya.

Pada sebuah bazar yang digelar di halaman sekolah dasar di bilangan Jakarta Timur, di sebuah stan dipajang produk-produk pelangsing tubuh. Di atas meja, selain tersedia beberapa botol contoh produk, juga terdapat album foto. Di album itu terpampang foto-foto yang bertubuh gemuk, disandingkan dengan foto orang yang sama setelah menjadi langsing.

"Ini saya waktu gemuk. Lihat paha saya yang besar ini," kata wanita bertubuh langsing-bahkan cenderung kurus-penjaga stan tersebut. "Saya bisa langsing karena minum obat ini secara teratur," tambahnya sambil menunjuk obat-obatan yang digelar di stan ini.

Ia terus berceloteh tentang keandalan produknya. Harganya sekitar Rp 1,4 juta untuk satu paket. Kalau tidak punya cukup uang, bisa beli produk standar yang harganya sekitar Rp 600.000.

"Atau mau lebih murah lagi, jadi anggota saja. Lumayan, bisa berhemat sekitar 30 persen. Produk ini sebenarnya cuma makanan bernutrisi tinggi, jadi bisa diminum tiap hari walau berat badan sudah ideal," ujarnya. Produk ini dijual secara multilevel, sesuatu yang juga sedang menjadi tren sekarang (kalau di tempat orang meninggal pun jika ada orang yang baru kenal langsung akrab dan terus menempel Anda, barangkali dia agen multilevel marketing).
Ditambahkan, tentang kehebatan produk ini, Katanya, dikonsumsi para antariksawan Amerika dan digunakan oleh atlet-atlet basket NBA.

TERSERAH, Anda akan memakan produk-produk yang juga dimakan para antariksawan itu atau mengikuti kebiasaan sehari-hari, hidup sebagaimana adanya, percaya bahwa tubuh ini diciptakan oleh Maha Pencipta dengan kemampuannya menyesuaikan diri dengan hukum alam semesta.

Beberapa ahli gizi sering me- njabarkan, apa saja yang seba- iknya dikonsumsi tubuh. Kalau kita merasa kelebihan lemak, misalnya, sebaiknya mengonsumsi makanan rendah lemak.
Yang penting kemudian, jangan turuti hawa nafsu. Bukankah itu bisa berlaku untuk urusan apa saja? (Kompas)

No comments:

Post a Comment