Wednesday, December 17, 2008

Akhirnya, Tanpa Diet Kegemukan Pun Teratasi


PARA ilmuwan Australia mengklaim telah menemukan cara menurunkan berat badan tanpa perlu diet. Terobosan baru ini tentu saja menggembirakan bagi mereka yang mengalami kegemukan. Kegemukan saat ini seolah sudah menjadi pandemi di seluruh dunia.

Para ilmuwan di Melbourne ini menemukan bahwa dengan memanipulasi sel-sel lemak pada tikus, kemampuan metabolisme mereka dapat dipercepat. Mereka menemukan bahwa saat enzim khusus, yang disebut angiotensin converting enzym (ACE) dihilangkan, tikus-tikus itu dapat makan dengan jumlah yang sama dengan yang dimakan tikus lain namun mampu membakar kalorinya lebih banyak sehingga berat badannya pun tidak bakal bertambah.

Binatang-binatang yang tidak mempunyai enzim ini sekitar 20 persen lebih kurus dibanding tikus-tikus yang berukuran normal dan 50 hingga 60 persen lemak tubuhnya lebih sedikit. Demikian ilmuwan senior di Howard Florey Insitute, Michael Mathai mengatakan.

"Jelas bahwa lemak tubuh tikus-tikus ini lebih sedikit," ujar Mathai. Mathai yang juga dosen ilmu gizi di Universitas Victoria mengatakan, tikus-tikus yang lebih kurus juga tampak lebih kecil risikonya menderita diabetes karena gula yang ada di tubuh diproses lebih cepat dibanding pada tikus yang normal.

Dia mengungkapkan, riset yang dipublikasikan Selasa di US-based Proceeding of the National Academy of Sciences dapat digunakan untuk mengembangkan obat-obatan untuk menurunkan berat badan.

Obat-obat yang mencegah aksi ACE sudah ada dan kebanyakan digunakan untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). "Obat-obatan ini sudah dijual dimana-mana dan digunakan untuk mengobati hipertensi," jelasnya.

"Jadi, kita pun sudah tahu keamanan dan tolerabilitas obat-obat ini. Apa yang tidak kita ketahui adalah apakah obat ini dapat bekerja untuk manusia atau tidak. Dan kita tidak tahu apakah obat ini dapat bekerja untuk semua orang yang mengalami kegemukan."

Mathai mengungkapkan, tentu saja dosis yang digunakan untuk hipertensi dengan dosis yang digunakan untuk menurunkan berat badan berbeda. "Dan hal ini tentu saja bisa dikombinasikan dengan pengaturan nutrisi dengan batasan kalori yang sudah ditentukan," jelasnya.

Mathai mengatakan, riset yang dijalankan di Howard Florey Insitute, Universitas Victoria, La Trobe, Deakin, the Baker Institute dan Universitas Melbourne sudah bisa menunjukkan dengan tepat kenapa manipulasi genetik dapat mengurangi penurunan berat badan.

"Karena kami menghilangkan gen, gen itu hilang dari seluruh tubuh yang berarti juga hilang dari seluruh jaringan termasuk otak," jelasnya. "Namun kami tidak tahu apakah ini efek dari defisiensi jaringan atau apakah ini datang dari otak itu sendiri." (Kompas)

No comments:

Post a Comment