Tuesday, September 29, 2009

Sakit Kepala Tension : Ketegangan Otot

Sakit Kepala Tension disebabkan oleh ketegangan otot di leher, bahu dan kepala.

PENYEBAB
Ketegangan otot bisa disebabkan oleh posisi tubuh yang kurang enak, stres sosial atau psikis dan kelelahan.


GEJALA

Sakit kepala tension biasanya dimulai pada pagi hari atau menjelang sore hari dan memburuk sepanjang hari.

Nyeri agak hebat yang menetap seringkali dirasakan diatas mata atau di kepala bagian belakang; suatu perasaan dimana kepala seperti terikat oleh tali yang disertai dengan rasa nyeri.
Nyeri bisa menyebar ke seluruh kepala dan kadang sampai ke leher bagian belakang dan bahu.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kelainan fisik dan penilaian faktor psikis serta kepribadian.

PENGOBATAN
Jika sakit kepala mulai dirasakan, lakukanlah pemijatan pada otot-otot leher, bahu dan kepala; berbaring dan rileks selama beberapa meni.

Obat pereda nyeri yang dijual bebas (misalnya Aspirin, asetaminofen atau ibuprofen) bisa diberikan untuk mengurangi gejala.
Sakit kepala yang lebih hebat mungkin memerlukan obat pereda nyeri yang lebih kuat.
Pada beberapa penderita, kafein bisa menambah efek obat pereda nyeri, tetapi terlalu banyak kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala yang disebabkan oleh stres atau depresi menahun, tidak akan menunjukkan perbaikan jika hanya diobati dengan obat pereda nyeri. Penderita juga memerlukan bantuan profesional untuk membantu mengatasi masalah psikisnya.

PENCEGAHAN
Sakit kepala tension seringkali dapat dicegah atau dikendalikan dengan cara menghindari atau memahami dan menyesuaikan diri dengan stres sebagai penyebabnya.(medicastore)

Sakit Kepala Cluster : Sakit Kepala Hebat -Dapat Menyerang Pria Diatas 30 Tahun

Sakit Kepala Cluster adalah jenis sakit kepala migren yang jarang terjadi, yang menyebabkan nyeri yang luar biasa.

Paling sering menyerang pria diatas 30 tahun.

PENYEBAB

Serangan bisa disebabkan oleh alkohol dan kekurangan oksigen (misalnya di daerah pegunungan).


GEJALA


Suatu serangan hampir selalu dimulai secara tiba-tiba dan berakhir dalam waktu 1 jam.

Serangan seringkali dimulai dengan rasa gatal atau meler pada salah satu sisi hidung, yang mendahului nyeri hebat pada sisi kepala yang sama dan menjalar ke sekitar mata.

Setelah serangan, kelopak mata pada sisi yang sama bisa menutup dan pupil seringkali mengecil.

Serangan datang dalam kelompok, berkisar dari 2 serangan/minggu sampai beberapa serangan/hari.
Sebagian besar episode sakit kepala cluster berlangsung selama 608 minggu dan kadang lebih lama, yang diikuti dengan interval bebas sakit kepala selama beberapa bulan sebelum serangan muncul lagi.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.

PENGOBATAN

Suntikan sumatriptan bisa segera menghilangkan nyeri tapi tidak mencegah serangan berikutnya.

Selama suatu serangan, menghirup oksigen kadang bisa mengurangi nyeri.

PENCEGAHAN

Untuk mencegah serangan bisa diberikan ergotamin, kortikosteroid atau metisergid. (medicastore)

Wednesday, September 16, 2009

114 Fakta Tubuh : Tanda Kebesaran Tuhan

Kalau anda membaca artikel ini, anda akan tahu bahwa tubuh kita memang diciptakan begitu sempurna, sehingga sistem tubuh berjalan sebagaimana mestinya.
  1. Tahukah anda bahwa Tulang kita itu lima kali lebih kuat dari batangan baja dengan bobot yang sama.?
  2. Tahukah anda bila seluruh saraf direntangkan dari ujung ke ujung, jaraknya sekitar 75 km (lebih dari jarak Jakarta-Bogor)
  3. Tahukah anda bahwa tubuh menanggalkan rata-rata 18 kg kulit (hampir sama dengan bobot anak usia 3 tahun) dalam masa hidupnya?
  4. Tahukah anda bahwa Mata manusia dapat mendeteksi nyala lilin pada jarak 1,6 km?
  5. Tahukah anda bahwa Sistem peredaran darah kita mengandung sekitar 150.000 km pembuluh darah?
  6. Tahukah anda bahwa Jantung berdetak lebih dari 30 juta kali dalam setahun ?
  7. Tahukah anda bahwa Paru-paru mengandung kira-kira 2400 km saluran udara?
  8. Tahukah anda bahwa Setiap testis menghasilkan sekitar 1500 sperma per detik, dan Tahukah anda bahwa Diameter sel telur itu 50 kali lebih lebar dari kepala sperma?
Masih banyak lagi fakta lainnya...ada 114 fakta yang mudah-mudahan bermanfaat untuk anda. Rugi kalau anda melewatkan untuk membacanya...

Fakta Tubuh

Fakta tentang sistem, jaringan, sel
  1. Tubuh manusia tersusun atas sejumlah sistem. Semua sistem melakukan fungsi tertentu. Semua sistem berhubungan dan berkomunikasi melalui darah dan sistem saraf. 9 sistem utama tubuh : rangka, otot, integumen, pernafasan, pencernaan, uriner, saraf , kardiovaskuler dan limfa
  2. Sistem tubuh terbentuk dari berbagai organ-organ yang mengandung berbagai jaringan. Suatu jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sama yang melakukan fungsi tertentu.
  3. Tubuh orang dewasa mengandung lebih dari 50 trilyun sel
  4. Tiga milyar sel tubuh mati setiap menit, kebanyakan diganti dengan yang baru
  5. Sel telur (ovum) merupakan sel manusia yang terbesar. Ovum dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop.
  6. Sel darah merah merupakan satu-satunya sel yang tidak berinti. Sel darah merah membawa oksigen dan berumur sekitar 120 hari.
  7. Sel saraf merupakan sel terpanjang didalam tubuh yang bertugas membawa pesan
  8. Sekitar 10 milyar sel darah putih baru dibuat setiap hari, yang berfungsi melawan infeksi.
Fakta tentang rangka tubuh, tengkorak,sendi, otot dan rambut
  1. Rangka bayi memiliki lebih dari 300 tulang beberapa bersatu begitu tulang tumbuh
  2. Umumnya orang dewasa memiliki 206 tulang, tetapi beberapa orang memiliki rusuk tambahan
  3. Lebih dari separuh tulang tubuh terdapat di kaki dan di tangan
  4. Tulang paha (femur) merupakan tulang terpanjang dan terkuat
  5. Tulang lima kali lebih kuat dari batangan baja dengan bobot yang sama
  6. 99% kalsium tubuh terdapat di tulag dan gigi
  7. 75% tulang tubuh berupa tulang kompak dan sisanya adalah ulang spons
  8. Tulang kompak adalah bahan terkeras pada tubuh setelah email
  9. Tengkorak terdiri dari 22 potong tulang. Delapan potong tulang membentuk kubah wadah dan melindungi otak
  10. Wajah tersusun dari 14 potong tulang
  11. Leher manusia dan jerapah memiliki jumlah tulang vertebra yang sama
  12. Lutut adalah sendi terbesar pada tubuh
  13. Sendi yang terkecil menghubungkan tiga tulang kecil di telinga tengah
  14. Kebanyakan sendi yang besar dan dapat digerakkan dilumasi oleh cairan sinovial
  15. Otot disekitar sendi berkontraksi untuk menghasilkan gerakan
  16. Tubuh memiliki lebih dari 600 otot rangka
  17. Otot rangka tersuplai baik dengan pembuluh darah dan saraf
  18. Otot yang terbesar adalah gluteus maksimus di pantat
  19. Otot terkecil adalah sanggurdi (stapedius) di telinga tengah
  20. Otot dapat menyebabkan mata berkedip lima kali perdetik
  21. Jumlah terlalu sedikit oksigen yang mencapai otot selama olahraga berat, limbah asam laktat akan tertimbun, yang menyebabkan otot terasa sakit.
  22. Sekitar 80 helai rambut kepala rontok setiap hari
  23. Kuku jari membutuhkan waktu 6 bulan untuk tumbuh dari dasar hingga ke ujungnya
  24. Bila dingin, otot penegak rambut menarik setiap rambut menjadi tegak, ini membuat udara terperangkap dan menghasilkan ”goose bump” (menegaknya bulu roma)
  25. Fakta tentang saraf dan otak
  26. Bila seluruh saraf direntangkan dari ujung ke ujung, jaraknya sekitar 75 km .
  27. Saraf skiatik adalah saraf terpanjang
  28. Sinyal saraf dapat berjalan pada kecepatan lebih dari 400 km/jam
  29. Sinyal sakit berjalan lebih lambat dari sinyal sentuhan
  30. Satu sel otak dapat berhubungan dengan 25.000 sel otak lainnya
  31. Neuron sebagai pembawa rangsangan elektrik tidak dapat membelah dan menggandakan diri seperti sel lainnya
  32. Neuron yang mati tidak dapat digantikan
  33. Sel otak yang kekurangan oksigen akan mati setelah 5 menit.

Fakta tentang sumsum tulang belakang, kulit, lidah, hidung, dan mata
  1. Panjang sumsum tulang belakang orang dewasa 43 cm
  2. Tebal sumsum tulang belakang 2 cm
  3. Sumsum tulang belakang berhenti tumbuh pada usia sekitar 4 atau 5 tahun
  4. Lemak memberi warna putih pada substansi putih
  5. Kulit merupakan organ tubuh terbesar
  6. Kulit memiliki luas permukaan hingga 2 m2
  7. Tubuh menanggalkan rata-rata 18 kg kulit dalam masa hidupnya
  8. Debu rumah tangga terutama terdiri dari sel-sel kulit mati
  9. Seorang bayi memiliki tunas pengecap di seluruh bagian dalam mulutnya
  10. Ada lebih dari 10000 tunas pengecap pada lidah
  11. Sel-sel tunas pengecap hanya berumur seminggu sebelum diganti dengan yang baru
  12. Indera pencium dapat mendeteksi 2000-4000 bau yang berbeda
  13. Mencium/membaui adalah menarik molekul hingga mencapai reseptor bau untuk analisis
  14. Otak tumbuh terbiasa untuk membaui dengan cepat dan berhenti mencatat bau-bau itu
  15. Manusia dapat membedakan lebih dari 1500 jenis musik
  16. Manusia dapat mendengar suara pada kisaran 0-140 desibel
  17. Telinga dapat mendeteksi arah suara dalam 3 derajat
  18. Buta warna mempengaruhi 1 dari 30 orang, dan pada pria 1 dari 12 orang
  19. Mata manusia dapat mendeteksi nyala lilin pada jarak 1,6 km
  20. Manusia berkedip 15 kali permenit
  21. Orang dapat melihat hingga 10.000 warna
Fakta tentang sistem kardiovaskuler, jantung, darah
  1. Sistem sikulasi mengandung sekitar 150.000 km pembuluh darah
  2. Jantung memompa sekitar 13.640 liter darah perhari
  3. Aorta adalah arteri terbesar, vena kava adalah vena terbesar
  4. Jantung berdetak lebih dari 30 juta kali dalam setahun
  5. Dalam usia rata-rata 70 tahun, jantung akan beristirahat selama 40 tahun
  6. Ada empat tipe utama golongan darah (A, B, AB,dan O)
  7. Oksigen berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah untuk memberi warna merah darah
  8. Rata-rata tubuh memiliki sekitar 5 liter darah
Fakta tentang limfa
  1. Kelenjar yang membengkak merupakan tanda adanya infeksi
  2. Nodus limfa terbanyak terdapat pada ketiak dan selangkangan
  3. Limfa menyaring dan membuang infeksi serta menghancurkan sel darah merah
  4. Zat-zat kimia didalam cairan mata, lambung dan mulut memerangi infeksi
  5. Sel darah putih neutrofil hanya hidup 6-20 jam
Fakta tentang endokrin

  1. Andrenalin memberikan kekuatan luar biasa dalam situasi darurat
  2. Terlalu banyak hormon pertumbuhan dari kelenjar pituitari dapat menyebabkan gigantisme (pertumbuhan berlebihan)
  3. Kelenjar pituitari seing disebut kelenjar endokrin terpenting (kelenjar master) karena menghasilkan hormon-hormon yang merangsang kelenjar-kelenjar endokrin lain untuk menghasilkan hormonnya masing-masing. Hormon dari kelenjar ini juga memiliki aksi langsung pada beberapa fungsi tubuh
Fakta tentang paru-paru
  1. Paru-paru mengandung kira-kira 2400 km saluran udara
  2. Setiap paru-paru memiliki luas permukaan total 180 m2
  3. Kecegukan terjadi saat diafragma berkontraksi dengan cepat memaksa udara keluar lewat pita suara
  4. Paru-paru memiliki lebih dari 300 juta alveolus
  5. Setiap menit sekitar 6 liter udara dihirup paru-paru
  6. Paru-paru orang dewasa dapat menyimpan sekitar 3 liter udara
Fakta tentang sistem pencernaan
  1. Beberapa orang tidak pernah memiliki empat gigi geraham belakangnya
  2. Asam, yang disekresi oleh bakteri didalam mulut untuk memecah gula menyebabkan pembusukan gigi
  3. Seorang dewasa mensekresi (mengeluarkan) sekitar 1 liter liur per hari
  4. Lambung dapat meregang untuk menampung 2 liter cairan
  5. Kelenjar lambung menghasilkan sekitar 3 liter cairan asam setiap hari
  6. Panjang usus kecil sekitar 285 cm
  7. Usus kecil memanjang dua kali saat seseorang meninggal
  8. Panjang usus besar 150 cm
  9. Hati melakukan banyak fungsi vital diantaranya membuang senyawa kimia beracun dari darah dan mengeluarkannya dan menghasilkan empedu untuk pencernaan makanan
Fakta tentang sistem uriner
  1. Setiap jam, ginjal menyaring hingga 7 liter cairan dari darah
  2. 95% kandungan urin adalah air
  3. Urin mengandung zat-zat beracun termasuk urea yang dibuat didalam hati.
Fakta tentang sistem reproduksi
  1. Panjang sperma sekitar 0,05 mm
  2. Sperma membutuhkan waktu sekitar 10 minggu untuk matang
  3. Setiap testis menghasilkan sekitar 1500 sperma per detik
  4. Sperma berenang dengan kecepatan 3 mm per jam
  5. Kembar non identik dihasilkan bila dua sel telur dibuahi didalam satu siklus
  6. Diameter sel telur 0,1- 0,2 mm, 50 kali lebih lebar dari kepala sperma
  7. Sel telur yang baru harus dibuahi dalam waktu 24-48 jam
  8. Seseorang bayi biasanya lahir 40 minggu setelah fertilisasi
  9. Terkadang telur yang baru dibuahi membelah sehingga menghasilkan kembar identik
  10. Sperma memiliki kromosom X dan Y yang menentukan jenis kelamin bayi
  11. Mayoritas sel-sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom
  12. Sel darah merah tidak memiliki inti, jadi tidak membawa gen
  13. Selama pubertas, sesorang menjadi matang secara seksual, sel telur dan sperma mulai diproduksi
  14. Pubertas dipicu oleh hormon yang dihasilkan oleh otak
  15. Pada gadis, pubertas berlangsung diantara usia 9-13 tahun. Pada anak laki-laki pubertas dimulai lebih lambat antara usia 10-14 tahun
  16. Perubahan hormonal saat pubertas sering menyebabkan kulit berminyak dan berjerawat
  17. Jangka hidup yang panjang dapat diwariskan
  18. Wanita jepang memiliki jangka hidup yang paling panjan, hidup lebih dari 80 tahun
  19. Seorang wanita Perancism Jeanne Calment, berusia 121 tahun pada tahun 1996.
(sumber : Body Facts/ Fakta Tubuh- A Dorling Kindersley Book, Dr Sarah Brewer)

Tuesday, September 1, 2009

Bijak Memakai Antibiotik

Entah berapa kali Bobi, 28 tahun, harus terjaga dari tidurnya karena serangan batuk yang membuat tenggorokannya gatal bukan main. Sudah sepekan lebih ia ditemani penyakit yang kerap mampir ketika terjadi perubahan cuaca. Ia sudah meneguk obat batuk generik, tetapi derita itu tak kunjung berakhir. Biasanya, bila berlarut-larut seperti itu, Bobi mengkonsumsi antibiotik yang bisa dibelinya tanpa resep dokter di apotek. Dengan cara itu, kerongkongannya dengan cepat menjadi plong dan batuknya sirna. Bila sudah membaik seperti itu, ia pun berhenti menelan antibiotik.


Kasus di atas, menurut Ketua Indonesian Antimicrobial Resistance Watch (IARW), Profesor Robert Utji, sudah sejak lama dijalani masyarakat Indonesia. "Tanpa resep dokter, kemungkinan sembuh memang ada, tetapi tidak tuntas," katanya saat jumpa media Simposium ke-5 Indonesian Antimicrobials Resistance Watch (IARW), di Departemen Mikrobiologi Universitas Indonesia, pekan silam.


Pada penyakit batuk, antibiotik sebetulnya berperan bukan sebagai obat untuk batuk ataupun gejalanya. Antibiotik bekerja untuk meredakan infeksi yang menyebabkan atau disebabkan batuk. "Masalahnya, apakah dosisnya kurang atau lebih, mereka kurang tahu," ujar Utji. Patut dicamkan pula, antibiotik hanya mujarab meredakan infeksi akibat bakteri. Bukan virus, jamur, atau nonbakteri lain.

Lebih lanjut ia mengingatkan, kendati sudah merasa sehat, pemakaian antibiotik jangan dihentikan di tengah jalan. Aksi seperti itu bisa menyebabkan tidak semua kuman musnah dan membuat peluang bakteri resistan terhadap antibiotik tersebut. Di lain pihak, konsumsi berlebihan juga bakal menyebabkan kuman yang tidak terbunuh, bermutasi, dan menjadi kebal. "Kuman ini disebut super bug. Contohnya, stafilokokus aureus," ujar ahli mikrobiologi Universitas Indonesia Profesor Usman Chatib Warsa, dalam kesempatan yang sama.

Terdapat pula kecenderungan kuman tidak cuma kebal terhadap satu jenis antibiotik. Kuman ini dikategorikan sebagai multidrug-resistant organisms. Jika sudah ke tahap itu, kuman kerap lolos dari penetrasi sistem imunitas karena telah teralienasi dari tubuh sehingga sulit dikenali. Artinya, saat tubuh terinfeksi, baru dapat diobati dengan generasi antibiotik yang lebih kuat. "Kini pemakaian antibiotik generasi dua dan tiga telah marak walau pasien sakitnya ringan," ucap Usman.

Dahulu, penyakit infeksi mudah teratasi cuma dengan minum penisilin. Tetapi, dengan kehadiran ragam antibiotik generasi baru, seperti cephalosporin, dapat membunuh semua jenis bakteri di dalam tubuh, tetapi membuat kuman semakin kebal pula. "Jangan memakai antibiotik untuk penyakit batuk, flu, diare, bahkan demam berdarah," Usman menegaskan. Masalahnya, penemuan antibiotik baru tidaklah secepat meluasnya kejadian resistensinya.

Belum lagi, efek berantai ini berlanjut saat para peternak memakai antibiotik sebagai campuran pakan ternak mereka. Feses sapi atau ayam, yang mengandung kuman tertentu, akan meluas ke mana-mana. Bahkan, peternak ikan memakai antibiotik buat membunuh kuman dalam kolam. Di lain sisi, euforia antibiotik yang melibatkan pasien, rumah sakit, apotek, perusahaan farmasi, juga warung pinggir jalan, terus merebak. Tidak jarang resep antibiotik diminta si pasien sendiri.

Karena itu, dalam siaran persnya, Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan bahwa penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Dijelaskan Usman, banyak pasien meninggal diakibatkan kuman rumah sakit yang telah menyebar ke khalayak. "Pasien sudah kebal dengan antibiotik yang ada."

Profesor Utji mengutarakan, ada kasus anak meninggal disebabkan masalah resistensi kuman. Di salah satu rumah sakit swasta Jakarta pada 1990-an, terdapat pasien anak yang menderita infeksi darah. Setelah diperiksa darahnya, ditemukan kuman gram negatif. Lalu, diuji dengan antibiotik, hasilnya sebagian besar tidak bisa membunuh kuman yang bersarang itu.

Untuk menolong nyawa si anak, cuma ada tiga macam antibiotik, yaitu kinolon, aminoglikosida, dan beta-laktam. Namun, pertimbangannya begitu berat. Obat itu tidak boleh dipakai di bawah usia 18 tahun. Sebab, bisa menyerang tulang rawan dan ginjal. Belum lagi harganya yang selangit. "Asuransi kalau sudah begitu tidak mau bayar," ujar Utji.

Contoh semacam ini bukan tidak muskil merebak luas. Di Negeri Abang Sam, pada 1999 hingga 2004, kematian akibat infeksi mencapai 280 ribu jiwa. "Angka ini lebih tinggi dari angka kematian kasus flu burung dan HIV/AIDS," Usman mengungkapkan. Saking bahayanya, Australia menerapkan kebijakan, orang dengan multi-resistant tidak boleh masuk bangsal rumah sakit.

Di Indonesia sendiri, mantan Rektor UI ini mencatat, ada ratusan ribu kasus hingga saat ini. Perbandingannya, jika 120-an orang dengan flu burung, 80 persennya berakhir dengan kematian. Maka, dalam kasus infeksi oleh Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA), 50 persen berakhir pada kematian.

Ke depan, jika kondisi ini berlarut, bakal tercipta zaman saat antibiotik tidak berfungsi lagi. Penyakit ringan seperti koreng atau bisul menjadi kronis karena tidak dapat diobati. Yang pasti, ongkos berobat bakal menjulang tinggi. Inilah saatnya generasi obat antibiotik terus memperbarui diri. Sesungguhnya obat antibiotik tetap diperlukan, tetapi di bawah pengawasan dokter. Masalah besarnya ada pada penertiban penjualan obat antibiotik liar yang harus dilakukan Departemen Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

5 Cara Tepat

1. Minum antibiotik di bawah pengawasan dokter.
2. Minum resep antibiotik sampai habis, sesuai yang diresepkan.
3. Jangan minum resep antibiotik orang lain.
4. Jangan minta antibiotik jika dokter mendiagnosis Anda terserang penyakit yang disebabkan virus.
5. Tanya kepada dokter alasan pemberian antibiotik bila diberi resep obat jenis ini.(tempointeraktif)

Mengapa Nyamuk Lebih Suka Menggigit Tubuh Manusia

Studi-studi tentang rahasia dibalik gigitan nyamuk banyak dilakukan. Tentang kenapa nyamuk lebih suka memilih menggigit kulit seseorang, sementara ogah menggigit orang yang lain. Apakah terkait dengan rasa kulit masing-masing orang yang berbeda, jenis kelamin, jenis darah, warna kulit, atau bau tubuh. Bahkan ada juga riset yang dikaitkan dengan modulasi suara untuk menghalau nyamuk.

Para peneliti dari Rothamsted Research, London, menemukan bau tubuh manusia tampaknya yang paling kuat mempengaruhi nyamuk memilih menggigit seseorang. Apalagi bau tubuh pada setiap orang selalu tipikal, sehingga ada orang yang disukai digigit nyamuk dan ada yang tidak. Para peneliti pun sekarang memfokuskan, yang manakah diantara 300 sampai 400 ragam bau tubuh manusia, yang disukai atau ditolak oleh nyamuk. "Nyamuk akan menggigit pada kulit yang berbau disukai," ujar James Logan, Peneliti Rothamsted, sebuah biro penelitian agriculture tertua di dunia.

Peneliti kimia, Ulrich Bernier, dari U.S Agriculture, tahun 1990-an sudah memfokuskan studinya untuk mencari senyawa ajaib yang disukai oleh nyamuk itu. Risetnya menunjukkan nyamuk tertarik menggigit akibat campuran bahan kimia yang keluar bersama Karbon Dioksida dan asam laktat yang dilepaskan kulit kulit dalam respirasi. Ini diperkuat bukti, pada orang yang sedang aktif atau stress, sehingga respirasi kulit akan lebih besar, pada saat itu nyamuk akan lebih ramai menyerangnya, dibanding orang yang pasif.

Riset Ulrich Bernie ini kemudian menjadi dasar riset selanjutnya untuk menemukan ramuan senyawa kimia yang bisa secara efektif bisa menghalau gigitan nyamuk. Riset ini penting, karena gigitan nyamuk tak hanya menjengkelkan, tapi juga banyak yang berujung pada kematian. Data menunjukkan sekitar 500 juta gigitan nyamuk malaria, Anopheles sp., terjadi di seluruh dunia setiap tahun. Dan lebih dari satu juta orang per tahun, tewas akibat serangan nyamuk ini. Nyamuk juga menjadi vektor penyebaran virus Nile West yang menyebabkan penyakit demam berdarah.

Selama ini, obat anti nyamuk dalam bentuk 'lotion' menggunakan DEET (N-Diethyl-meta-toluamide) sebagai pestisida. Pestisida ini merupakan senyawa kimia yang dikembangkan militer Amerika Serikat semasa terlibat dalam berbagai zona perang di medan tropis 1946, dalam Perang Dunia II. Dalam bentuk 'lotion' zat ini digunakan tentara Amerika untuk menghindari gigitan nyamuk di medan perang. Baru pada tahun 1957, senyawa ini diperbolehkan digunakan untuk kepentingan sipil. Namun riset menunjukkan bahwa pestisida ini rawan menyebabkan penggunanya terserang penyakit kanker atau terserang Sindrom Perang Teluk. Ini senyawa kimia kuat, yang bahkan bisa menghancurkan plastik. Dinas Keamanan dan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, mewanti-wanti bahwa penggunaan zat ini harus dalam komposisi yang terkontrol ketat, agar aman bagi penggunanya.

Karena pestisida ini tidak sepenuhnya aman bagi tubuh, membuat para peneliti mencari senyawa kimia efektif yang bisa mengusir nyamuk dengan cara manawarkan bau yang tak disukai nyamuk. Untuk menemukannya, para peneliti Rothamsted, melakukan riset dengan cara; dua grup sukarelawan manusia yang disukai nyamuk dan yang tidak. Kemudian pada masing-masing orang diminta untuk memakau baju dari kertas foil (kertas aluminium) selama dua jam, untuk menyerap dan mengumpulkan bau tubuhnya. Dengan teknik Kromatografi, para peneliti kemudian menganalisan kandungan kimiawinya. Hasil temuan senyawa kimia kemudian dibuat lagi, dan diuji ulang untuk melihat bagaimana nyamuk menanggapi. Untuk mengetahui seberapa kuat impuls dari nyamuk terhadap setiap senyawa kimia, diletakkan microeletroda halus pada materi yang akan dihinggapi nyamuk, sehingga menghasilkan impuls-impuls listrik yang bisa diukur, ketika nyamuk menggigit materi berbau bau senyawa kimia itu.

Hasilnya, Dr James Logan, menemukan sekitar tujuh sampai delapan tubuh yang mempunyai bau yang disukai atau tidak oleh nyamuk. Logan kemudian melanjutkan penelitian dengan menggunakan alat yang disebut Y-tube olfactometer, yang memungkinkan nyamuk terbang dan memilih bau pada tangan yang disukai atau ditolak. Senyawa kimia temuan itu kemudian diuji lebih praktis, yaitu satu tangan diolesi senyawa kimia pembasmi, dan tangan yang lain diolesi senyawa kimia yang disukai, dan dimasukkan kedalam kotak berisi ribuan nyamuk. Sehingga dapat dilihat nyamuk bener-benar menghindari tangan yang berbau senyawa kimia yang tidak disukai.

Dalam publikasinya di Jurnal Medical Entomology edisi bulan Maret, para peneliti mengungkapkan salah satu senyawa kimia yang tidak disukai nyamuk adalah 6-methyl-5-hepten-2-one, atau disebut Methylheptenone. Senyawa yang lain adalah Geranylacetone, yang memiliki bau menyenangkan. Yang kemudian menjadi pertanyaan dari para peneliti apakah senyawa-senyawa kimia ini dihasilkan oleh tubuh manusia atau diproduksi alam dan kemudian menempel pada tubuh manusia. Dari literatur, Methylheptone bisanya diproduksi oleh jamur sehingga senyawa ini kemungkinan merupakabn bau yang muncul akibat dari lingkungan.

Dr James Logan tidak mau banyak berkomentar tentang dua senyawa kimia bau yang berpotensi menjadi obat anti nyamuk ini, karena terikat kerjasama dengan perusahaan komersial untuk mengembangkannya sebagai produk di pasar. "Kami berharap dapat memproduksinya ke pasar dalam dua tahun kedepan," ujar James Logan.

Dengan hasil penelitian ini, menjadi semakin kuat tesis yang mengatakan bahwa bau menjadi penentu nyamuk berminat menghinggapi seseorang atau tidak. Nyamuk biasanya menggigit untuk menghisap darah, dimana kandungan protein dalam darah sangat penting bagi produksi telur nyamuk betina.

Secara praktis, kalau Anda rajin mandi, sehingga bau tubuh Anda netral, tampaknya bisa menjadi kiat jitu untuk menghindari gigitan nyamuk.(sumber : gambar & artikel dari tempointeraktif)

Sembuhkan Penyakit dengan Akar Pakis dari Tangkuban Perahu

Khasiat akar tanaman pakis tangkur telah diuji secara ilmiah sebagai tanaman obat. Menurut Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Anas Subarnas, tanaman pakis tersebut bisa untuk menyembuhkan penyakit darah tinggi, rematik, juga sebagai obat kuat. "Sudah dicoba pada hewan, mencit (tikus percobaan), kemudian ayam," kata Anas di sela orasi ilmiahnya sebagai Guru Besar di Bidang Farmakologi di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jumat (20/2/2009).

Formulasi akar tanaman pakis tangkur (Polypodium fee) itu masih dikembangkan sebagai obat. Saat ini, pihaknya bekerjasama dengan beberapa pabrik farmasi untuk mengolah ekstrak sejumlah tanaman sebagai obat. Selama ini, katanya, akar pakis tangkur telah dipakai masyarakat sebagai obat tradisional. "Itu juga untuk menghilangkan rasa nyeri dan bengkak," kata Dekan Fakultas Farmasi Unpad itu.

Menurut Anas, pakis tangkur adalah tanaman liar yang tumbuh di ketinggian 2000-3000 meter dari permukaan laut. Uniknya, tanaman tersebut hanya ada di Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat. "Di tempat lain nggak ada, saya sudah survey. Itu di lereng-lereng banyak sekali," katanya.

Oleh masyarakat sekitar gunung yang berada di kawasan wisata Bandung utara itu, akar pakis tangkur dijual dalam bentuk potongan kecil. (tempointeraktif)

Antibiotik : Bila Kawan Menjadi Lawan

Hartono tak habis pikir. Sepulang dari rumah sakit sehabis perawatan sepekan, ia dijejali 12 jenis obat—sebagian besar jenis antibiotik. Pria 40 tahunan ini dirawat karena ”tumbang” akibat komplikasi penyakit maag akut dan demam berdarah. Hartono—bukan nama sebenarnya—serba salah: obat tak diminum, takut penyakit kambuh. Tapi, kalau ditelan semua, ”Takut ada efek samping,” keluhnya.

Masih banyak pasien lain yang dilanda kebingungan serupa. Ada juga yang mandek minum antibiotik, menganggap tak perlu lagi karena penyakitnya sudah sembuh. Padahal problemnya sebetulnya lebih dari itu. Selain bisa menimbulkan dampak samping, antibiotik bisa menyebabkan kuman jadi kebal. Walhasil, muncullah mikroba baru yang menyebabkan penyakit lain.


Soal antibiotik yang bisa menjadi bumerang bagi kesehatan tubuh bila tidak dikonsumsi secara tepat benar itu menjadi topik penelitian Prijambodo. Dalam pidato pengukuhan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo, Senin pekan lalu, dia menyampaikan tema ”Peran Laboratorium Mikrobiologi Klinik dalam Upaya Pengendalian Resistensi Mikroba terhadap Antibiotika di Rumah Sakit”.


Ahli mikrobiologi ini menyatakan jenis penyakit yang disebabkan infeksi memang berkurang dari tahun ke tahun. Penyakit yang banyak menyerang di negara berkembang ini belakangan kian tergusur oleh penyakit lain seperti stroke, jantung koroner, dan diabetes.

Jumlah penyakit infeksi menyusut, namun kualitasnya justru meningkat alias lebih berbahaya. Biang keladinya apa lagi jika bukan konsumsi antibiotik yang keliru. Menurut Prijambodo, belakangan sering muncul penyakit baru dengan mikroba yang belum diketahui jelas jenisnya. Banyak juga kasus yang diletupkan oleh mikroba yang sebenarnya pernah dinyatakan hilang namun muncul kembali. ”Misalnya polio yang tiba-tiba merebak lagi,” kata Prijambodo.

Bahkan ada beberapa mikroorganisme yang biasanya menyerang binatang kini juga mulai menjangkiti manusia. Juga banyak ditemukan bakteri yang kebal terhadap antibiotik. Penyebabnya, ya, penggunaan antibiotik tak tepat itu tadi.

Antibiotik sendiri, menurut dokter spesialis anak Purnamawati S. Pudjiarto, adalah suatu zat yang bisa membunuh atau melemahkan suatu makhluk hidup, yaitu mikroorganisme (jasad renik) seperti bakteri, parasit, atau jamur. Ada antibiotik spektrum sempit yang digunakan membantai bakteri yang sudah diketahui atau dikenal; ada yang spektrum luas untuk membunuh bakteri yang belum diketahui.

Menurut dokter pendiri Yayasan Orang Tua Peduli ini, pemahaman seperti itu seharusnya menjadi patokan bagi para dokter maupun pasien dalam pemilihan antibiotik. Lagi pula, tak semua keluhan mesti diatasi dengan antibiotik. Sebab, sejak lahir manusia sudah dibekali sistem imunitas yang canggih.

Ketika infeksi menyerang, sistem kekebalan tubuh terlecut untuk bekerja lebih keras. Infeksi karena virus hanya bisa diatasi dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh, antara lain dengan makan baik dan istirahat cukup, serta diberi obat penurun panas jika suhu tubuh di atas 38,5 derajat Celsius. ”Kecuali kalau kita punya gangguan sistem imun seperti pengidap HIV dan AIDS,” ujar dokter yang juga pengelola mailing list kesehatan itu.

Adapun Prijambodo menyebut bakteri sebagai makhluk cerdas. Maksudnya, setiap kali diserang antibiotik, si bakteri akan mengeluarkan semacam enzim perlindungan diri yang juga dibagikan kepada sesamanya. Konsumsi antibiotik dalam dosis tepat akan membuat bakteri gagal mengeluarkan enzim, apalagi menyebarkan ke teman-temannya. Namun, jika antibiotiknya salah jenis, kelebihan atau kekurangan dosis, bakteri akan makin ”dermawan” menyebarkan enzim sehingga makin tak mempan dihajar antibiotik.

Penyakit yang ditimbulkan bakteri ini sangat mudah menular dalam lingkungan masyarakat. Lebih gawat lagi, infeksi juga mudah menyebar di rumah sakit. Pasien rawat inap kerap diserang penyakit lain, yang disebut infeksi nosokomial.

Masyarakat sebagai konsumen kesehatan juga ikut memberikan andil dalam permasalahan besar ini. Sering mereka menggunakan antibiotik tanpa mempedulikan dosisnya. ”Banyak yang langsung menghentikan pemakaian antibiotik begitu gejala infeksinya hilang,” kata Prijambodo. Walhasil, bukannya musnah, kuman malah jadi resisten terhadap antibiotik. Padahal penggunaan antibiotik idealnya dilakukan selama tiga hari, untuk memastikan semua bakteri musnah.

Prijambodo mencontohkan orang yang sering ke tempat pelacuran kerap menenggak super-tetra saat tertular gonorrhea. Pengidap penyakit kelamin itu sering berhenti di tengah jalan sebelum obat ini habis. Yang lebih konyol, katanya, ada yang minum super-tetra tiap kali bertandang ke kompleks pelacuran. Akibatnya, kini penyakit gonorrhea tak lagi mempan diberangus dengan super-tetra.

Masalah lunturnya kedigdayaan antibiotik ini sebetulnya telah lama jadi keprihatinan dunia. Pada 1995, The American Medical Association mempersoalkan hadirnya kuman yang kebal terhadap semua antibiotik. Dan tidak semuanya salah si pasien penenggak antibiotik. Dokter pemberinya juga turut memberikan andil.

Banyak tenaga medis yang menyimpulkan pasiennya terkena infeksi hanya berdasarkan pada diagnosis klinis, tanpa disertai diagnosis penyebab atau aspek mikrobiologis. Selain itu, kata Prijambodo, pengobatan dengan penggunaan antibiotik hanya berpegang pada informasi dari perusahaan farmasi. Semua kekeliruan ini berakibat pada penggunaan antibiotik yang tidak tepat sasaran dan justru mengubah pola kuman penyebab infeksi.

Hal serupa dikumandangkan Purnamawati. Selama ini, banyak pasien yang datang ke dokter identik dengan meminta obat. Nah, demi memenuhi tuntutan adanya obat manjur, banyak dokter yang dengan mudah meresepkan antibiotik. Maka antibiotik pun seolah jadi ”obat dewa” yang mujarab. Apalagi bagi pasien kanak-kanak.

Para bocah sangat mudah tertular selesma, batuk, diare, dan gangguan tenggorokan. Umumnya penyakit itu disebabkan virus atau makanan yang banyak mengandung zat sintetis. ”Hanya 15 persen radang tenggorokan yang disebabkan bakteri,” kata Prijambodo. Namun, dalam prakteknya, banyak dokter yang meresepkan antibiotik untuk penyakit anak yang sebenarnya disebabkan virus.

Jalan keluarnya hanya satu: pencegahan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Prijambodo menyarankan lembaga medis perlu memiliki laboratorium mikrobiologi klinis yang bermutu dengan standar baku dan jaminan mutu. Selain itu, rumah sakit sebaiknya melakukan pengawasan ketat terhadap perputaran antibiotik di lingkungannya. ”Idealnya, jenis obat antibiotik perlu dibatasi,” kata Prijambodo.

Masyarakat pun harus kritis dalam mengkonsumsi antibiotik. Selain tak boleh ditenggak tanpa pengawasan dokter, antibiotik tak boleh dianggap sebagai ”obat dewa” yang mujarab bagi semua penyakit. Dengan perilaku keliru dalam mengkonsumsi antibiotik, Prijambodo khawatir, makin banyak antibiotik jadi tak berguna, dan makin banyak pula muncul penyakit baru.(tempointeraktif)