Monday, April 28, 2008

Bifidobacterium Solusi Muktahir Bagi Sembelit

Dengan menjaga asupan bifidobacterium minimal sebanyak satu juta sel bakteri di dalam usus besar (kolon), maka tubuh akan terbebas dari sembelit, buang air besar jadi lancar dan mengurangi dampak risiko kanker usus.

Kepala Peneliti Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Betty Sri Laksmie Jenie, dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan sebetulnya bifidobacterium terdapat secara alami dan merupakan anggota mikrobiota dari usus besar.
Bifidobacterium atau lebih lengkapnya dari jenis bakteri bifidobacterium animalis DN-173010 daapt menghasilkan probiotik, atau di kalangan awam lazim disebut dengan bakteri ‘baik’. Terbukti berdasarkan pemantauan ilmiah, bifidobacterium mampu mencegah penyakit diare dengan mempengaruhi sistem imun dan ketahanan terhadap kolonisasi perkembangabiakan bakteri tidak menguntungkan yakni, patogen.

“Pada dasarnya jumlah bakteri baik dan jahat didalam tubuh bentuknya berimbang. Lantaran itu perlu direkayasa agar jumlah akteri baik dapat berjumlah lebih banyak, sehingga dapat lebih dominan dalam tubuh,” ujar Betty.

Umumnya bakteri dapat hidup selama dua hari, untuk kemudian meregenarisasi. Dengan demikian, bifidobacterium dapat bekerja, jika jumlahnya paling sedikit terdapat satu juta bakteri dalam usus besar, atau dalam standar badan kesehatan dunia, WHO, disyaratkan minimal dalam mikroflora usus, 106-106 koloni/ml bakteri hidup. Padahal, seiring dengan aktivitas tubuh seperti buang air besar atau buang air kecil, bakteri ‘baik’ tersebut juga turut terbuang. Dengan demikian perlu ada asupan yang cukup, agar jumlah bifidobacterium terjaga secara ideal.
.
Secara alamiah, asupan bifidobacterium bisa dipasok dari berbagai makanan dan buah-buahan, antara lain, berbagai jenis umbi, seperti umbi jalar, talas, singkong, kedelai, pisang, serta asupana yang terbaik, yakni air susu ibu. Sedangkan bifidobacterium rekaya, diambil dari feses yang ada di kolon, kemudian dikembangbiakan di laboratorium.

Bifidobacterium sebetulnya bukan hal yang baru. Di Eropa, bakteri ini sudah kerap dicampur dengan berbagai jenis makanan. Namun untuk Indonesia, hal ini merupakan suatu hal yang baru.

Ia mengakui, bifidobacterium bukan satu-satunya bakteri yang dapat menghasilkan zat probiotik. Bakteri lainya yang telah ditemukan oleh ilmuwan Jepang dan telah dipatenkan dan diproduksi masal dalam bentuk minuman kesehatan adalah, Lactobacillus casei Shirota strain.
.
Hasil pengamatan Betty, terdapat perbedaan mendasar antara Lactobacillus casei Shirota strain dan bifidobacterium. Lactobacillus casei Shirota condong lebih baik untuk mengatasi diare. Sedangkan bifidobacterium selain mencegah diare sangat bagus untuk memperlancar buang air besar, mengatasi sembelit dan dalam jangka panjang akan menimbulkan imun pada tubuh dari bakteri patogen, serta mencegah kanker usus.

Ditenggarai, bifidobacterium dari luar tubuh lebih bisa bertahan hidup dalam perjalanannya menuju ke usus besar dibanding Lactobacillus casei Shirota strain . Perlu diketahui, bakteri probiotik harus dikonsumsi dalam keadaan hidup dan tetap hidup mencapai saluran usus. Artinya diperlukan ketegaran probiotik dalam menghadapi berbagai rintangan mulai dari mulut dengan lisosim dari air liurnya, asam lambung dan asam/garam empedu yang dapat membunuh probiotik dan harus dilalui sebelum masuk ke dalam usus.

Selain dapat dipasok dari buah-buahan dan umbi serta ASI, bifidobacterium juga bisa diserap melalui makanan komersial yang telah dicampur dengan bifidobacterium. Makanan yang umum dicampur dengan bifidobacterium seperti susu, yoghurt dan biscuit.

Pada produk makanan, agar jumlah bakteri yang hidup bisa di atas satu juta bakteri, maka produsen seharusnya sudah menakar berapa besar jumlah bakteri yang bisa hidup hinga masa kadaluarsa produk panganan merka habis. “Umumnya produk makanan mereka dicampur dengan triliunan bakteri hidup,” jelas Betty.

Walau banyak diketahui manfaatnya, hngga saat ini lanjut Betty, belum ada satupun produk makanan di Indonesia yang meng-klaim sudah dapat dicampur dengan bifidobacterium hidup.
sumber : media indonesia

No comments:

Post a Comment