Wednesday, August 11, 2010

Pneumokoniosis Jinak (Benign Pneumoconioses)

Pneumokoniosis Jinak (Benign Pneumoconioses) adalah suatu penyakit yang terjadi akibat adanya sejumlah besar debu di dalam paru-paru, yang sifatnya jinak.

Debu yang terhirup adalah debu di udara yang pada proses inhalasi tertahan di paru-paru.
Jumlah debu yang tertimbun tergantung kepada lamanya pemaparan, konsentrasi debu di dalam udara yang terhirup, volume udara yang dihirup setiap menitnya dan sifat pernafasannya.
Pernafasan yang lambat dan dalam, cenderung akan mengendapkan lebih banyak debu daripada pernafasan yang cepat dan dangkal.Debu di dalam paru-paru menyebabkan suatu reaksi jaringan, yang jenis dan lokasinya bervariasi, tergantung kepada jenis debunya.
PENYEBAB
Pneumokoniosis jinak bisa disebabkan oleh terhirupnya debu logam besi, perak/kaleng dan barium.
Siderosis terjadi sebagai akibat dari terhirupnya oksida besi, baritosis terjadi karena menghirup barium dan stannosis terjadi karena terhisapnya unsur-unsur perak.
Pemaparan debu besi terjadi pada proses penambangan, penggilingan dan pemotongan logam.

Terhirupnya debu besi, perak maupun barium, menyebabkan perubahan struktur paru yang sangat ringan sehingga hanya menimbulkan sedikit gejala. Tetapi reaksi jaringan ini bisa terlihat pada rontgen dada sebagai sejumlah besar daerah-daerah kecil yang tidak tembus cahaya.
Selama proses inspirasi (menghirup udara), partikel debu di udara yang memiliki garis tengah lebih dari 10 mm, disaring oleh bulu-bulu di hidung. Partikel debu lainnya, yang masuk melalui mulut, disimpan di dalam saluran pernafasan bagian atas.
Partikel debu yang berdiameter 5-10 mm, cenderung akan tinggal di dalam lendir yang menyelimuti bronkus dan bronkiolus, kemudian disapu ke arah tenggorokan oleh rambut-rambut lembut (silia). Dari tenggorokan mereka akan dibatukkan atau dibuang, tetapi beberapa diantaranya ada yang tertelan.Partikel berdiameter kurang dari 5 mm, lebih mudah mencapai jaringan paru-paru.


GEJALA
Meskipun debu dari logam tersebut tampak jelas pada foto dada, tetapi tidak menimbulkan banyak reaksi di paru-paru sehingga tidak timbul gejala maupun gangguan fungsi paru.

DIAGNOSA
Pada rontgen dada tampak nodul tak tembus cahaya yang berbentuk bundar atau menyerupai jala.

PENGOBATAN
Karena tidak timbul gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

No comments:

Post a Comment