Monday, August 4, 2008

Padi sebagai tanaman obat

Padi banyak farietasnya yang ditanam di sawah dan di ladang, sampai ketinggian 1.200 m dpl. Tanaman semak semusim ini berbatang basah, tingginya 50 cm - 1,5 m. Batang tegak, berongga, kasar, warna hijau. Daun tunggal berbentuk pita yang panjangnya 15 - 30 cm, lebar mencapai 2 cm, perabaan kasar, ujung runcing, tepi rata, berpelepah, pertulangan sejajar, hijau. Bunga majemuk berbentuk malai. Buahnya buah batu, terjurai pada tangkai, warnanya hijau, setelah tua menjadi kuning. Biji keras, bulat telur, putih atau merah.

Butir-butir padi yang sudah lepas dari tangkainya disebut gabah, dan yang sudah dibuang kulitnya disebut beras. Bila beras ini dimasak, maka namanya nasi, yang merupakan bahan makanan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Umumnya beras barwarna putih, walaupun ada beras yang berwarna merah. Tangkai butir padi detelah dirontokkan gabahnya dan dijemur sampai kering, disebut merang.
Padi yang termasuk keluarga rumput-rumputan ini ditanam dari bijinya secara langsung atau melalui persemaian dahulu.

Sifat dan Khasiat
Akar ebrsifat hangat dan manis. Berhkasiat menghilangkan keringat, membunuh cacing (antelmintik), dan sebagai penawar racun. Selaput biji (kulit ari) bersifta manis, netral, serta masuk meridian limpa dan lambung. Berkhasiat memelihara lambung, emmperkuat limpa, meningkatkan napsu makan dan antineuritis. Pati beras berkhasiat sebagai pelembut kulit, peluruh kencing dan pendingin.

Bagian yang Digunakan
Selaput biji, biji, tangkai buah, dan selaput biji dijemur sampai kering.

KegunaanSelaput biji (Gu ya) berkhasiat untuk mengatasi: lambung dan limpa lemah, tidak nafsu makan, gangguan pencernaan, rasa penuh di dada dan perut, beri-beri serta tangan dan kaki rasa kesemutan, baal.

Tangkai beras berkhasiat untuk mengatasi: rambut kotor dan keguguran.

Biji beras berkhasiat untuk mengatasi: demam, diare, gondongan, rematik, keseleo, radang payudara, radang kulit dan bisul.

Akar(No tao ken) berkhasiat untuk mengatasi: Keringat berlebihan, berkeringat spontan dan filariasis.

Cara Pemakaian
Selaput biji (bekatul) sebanyak 10 - 15 g atau akar 15 - 20 g direbus, lalu airnya diminum. Untuk pemakaian luar, beras digiling halus bersama bahan lain. untui pemakaian setempat. Merang dibakar, lalu tambahkan air. Campuran ini baik untuk mencuci rambut.

Contoh Pemakaian Diare
Segenggam beras merah disangrai sampai kuning, lalu digiling halus. Seduh dengan air panas sambil diaduk merata, sampai menjadi kuah kental. Ramuan yang disebut air tajin ini lalu ditambahkan sedikit garam. Setelah dingin siap untuk diminum. Lakukan 2 - 3 kali sehari.

Pencuci Rambut
Sebanyak 2 ikat tangkai buah kering (merang) dimasukkan kedalam panci dari tanah lait. Kemudian merang dibakar sampai semuanya hangus menjadi abu. Tambahkan 1 liter air, lalu embunkan di udara terbuka semalaman. Ambil air yang bening untuk keramas. Selesai keramas, bilas dengan air perasan jeruk purut yang telah masak dan diencerkan dengan air gelas. Kemudian rambut dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Lakukan 3 kali dalam seminggu.

Gondongan
Ambil sekepal nasi panas. urutkan pada bagian pipi yang bengkak.

Rematik
Sediakan beras merah 1 sendok, lempuyang sepanjang 1/2 jari tangan dan cabai rawit 3 buah. Semua bahan tersebut setelah dicuci bersih lalu tumbuk sampai menjadi seperti bubur. Balurkan ke tempat yang sakit.

Mematangkan Bisul
Untuk bisul yang besar dan keras kompres dengan bubur nasi.
Beri-beriSiapkan bekatul beras merah sebanyak 3 sendok makan lalu seduh dengan 100cc susu sapi sambil diaduk merata. Minum selagi hangat. lakukan 2 kali sehari.
(Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi)

No comments:

Post a Comment