Tuesday, October 5, 2010

Divertikulum Meckel

Divertikulum Meckel adalah suatu kelainan bawaan, yang merupakan suatu kantung (divertikula) yang menjulur/menonjol dari dinding usus halus; divertikula bisa mengandung jaringan lambung maupun jaringan pankreas.

PENYEBAB

Divertikulum Meckel adalah suatu sisa dari struktur perkembangan yang tidak diserap seluruhnya pada masa perkembangan janin. Penyebab yang pasti dari tidak diserapnya sisa struktur tersebut tidak diketahui.
Sekitar 2% dari jumlah penduduk memiliki divertikulum Meckel, tetapi hanya sebagian kecil yang menunjukkan gejala.

GEJALA

Divertikulum Meckel biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kantungnya dapat melepaskan asam dan menyebabkan ulkus, sehingga terjadi perdarahan melalui rektum yang tidak disertai nyeri.
Tinja biasanya berwarna keunguan atau kehitaman.

Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum lebih cenderung menyebabkan penyumbatan usus, sehingga timbul nyeri kram dan muntah.

Bisa terjadi peradangan mendadak pada divertikulum yang disebut divertikulitis akut. Peradangan ini menyebabkan nyeri perut yang hebat, seringkali disertai muntah.

DIAGNOSA

Pemeriksaan diagnostik terbaik untuk mengetahui adanya divertikulum adalah melalui skening radionuklir, biasanya menggunakan tektenium.
Pada pemeriksaan tinja bisa ditemukan adanya darah (baik yang terlihat dengan mata telanjang maupun melalui pemeriksaan mikroskopik).
Pemeriksaan darah dilakukan untuk menemukan adanya anemia karena kekurangan zat besi, untuk memeriksa hematokrit dan kadar hemoglobin.

PENGOBATAN

Jika tidak menimbulkan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

Jika terjadi perdarahan, maka dilakukan pengangkatan divertikulum disertai pengangkatan jaringan usus di sekitarnya yang telah mengalami kerusakan.
Jika tidak ditemukan kerusakan pada jaringan usus di sekitarnya, maka yang dibuang hanya divertikulumnya.

Untuk memperbaiki anemia, mungkin perlu diberikan zat besi tambahan.
Jika terjadi perdarahan yang hebat, mungkin perlu dilakukan transfusi darah.

No comments:

Post a Comment