Ulkus Peptikum adalah suatu luka terbuka yang berbentuk bundar atau oval pada lapisan lambung atau usus dua belas jari (duodenum).
Ulkus pada lambung disebut ulkus gastrikum, sedangkan ulkus pada usus duabelas jari disebut ulkus duodenalis.
PENYEBAB
Ulkus peptikum bisa disebabkan oleh bakteri (misalnya Helicobacter pylori) atau obat-obatan yang menyebabkan melemahnya lapisan lendir pelindung lambung dan duodenum sehingga asam lambung bisa menembus lapisan yang sensitif di bawahnya.
Asam lambung dan bakteri dapat mengiritasi lapisan lambung dan duodenum serta menyebabkan terbentuknya ulkus.
H. pylori biasanya ditularkan pada masa kanak-kanak, bisa melalui makanan, air atau kontak dengan penderita infeksi H. pylori.
Penyakit menular ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa yang berumur lebih dari 60 tahun dan juga lebih sering ditemukan di negara-negara berkembang.
Sebagian besar orang yang memiliki H. pylori baru menunjukkan gejala-gejala setelah mencapai usia lanjut, mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki bakteri tersebut.
Meskipun H.pylori biasanya tidak menimbulkan masalah pada masa kanak-kanak, tetapi jika tidak diobati bisa menyebabkan gastritis, ulkus peptikum dan bahkan kanker lambung.
Para ahli sepakat bahwa penyebab utama dari ulkus peptikum pada orang dewasa adalah bakteri Helicobacter pylori, tetapi tidak semua ahli berpendapat bahwa penyebab utama dari ulkus pada masa kanak-kanak adalah bakteri tersebut.
Beberapa ahli mengemukakan perbedaan antara ulkus duodenalis dan ulkus gastrikum; ulkus duodenalis biasanya disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, sedangkan ulkus gastrikum memiliki penyebab yang lain.
50% dari kasus disebabkan oleh Helicobacter pylori dan sisanya memiliki penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Yang pasti, ulkus peptikum jarang ditemukan pada anak-anak yang sehat.
Pada beberapa kasus, penyebabnya adalah pemakaian obat. Pemakaian NSAIDs (non-steroid anti inflammatory drugs, obat anti peradangan non-steroid) dosis menengah bisa menyebabkan kelainan saluran pencernaan dan perdarahan pada beberapa anak.
Acetaminophen tidak menyebabkan ulkus gastrikum dan merupakan pilihan NSAIDs yang baik bagi anak-anak.
GEJALA
Pada bayi baru lahir, gejala awal dari ulkus peptikum bisa berupa adanya darah di dalam tinja.
Jika ulkus menyebabkan terbentuknya lubang (perforasi) pada lambung atau usus halus, bayi bisa tampak kesakitan dan cenderung timbul demam.
Pada bayi yang lebih tua dan anak kecil, selain di dalam tinjanya ditemukan darah, juga disertai muntah atau nyeri perut berulang.
Nyeri seringkali semakin memburuk atau membaik jika anak makan. Nyeri juga menyebabkan anak terbangun dari tidurnya pada malam hari.
DIAGNOSA
Ulkus peptikum pada bayi dan anak kecil sulit untuk didiagnosis, karena anak yang masih sangat muda tidak dapat mengemukakan gejala yang dirasakannya secara tepat.
Anak usia sekolah mungkin dapat menunjukkan lokasi nyeri, menjelaskan sifat nyeri dan saat timbulnya nyeri (sesudah makan atau pada waktu-waktu tertentu).
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Barium enema
# Endoskopi
# Tes untuk H. pylori
PENGOBATAN
Pengobatan ulkus peptikum pada anak-anak sama halnya dengan pengobatan untuk orang dewasa, yaitu terdiri dari penghambat H2 (misalnya ranitidin, famotidin dan cimetidin).
Kepada anak-anak yang memiliki Helicobacter pylori, diberikan terapi amoxicillin dan metronidazol atau amoxicillin dan bismuth selama 1-2 minggu. Masa penyembuhan biasanya memerlukan waktu selama 8 minggu, tetapi nyeri biasanya akan menghilang setelah beberapa hari.
Meskipun gejalanya telah mereda, obat harus diminum sampai habis agar infeksi benar-benar reda.
Untuk meyakinkan bahwa pengobatan telah berhasil, 6-12 bulan kemudian bisa dilakukan endoskopi untuk melihat H. pylori.
Angka kekambuhan infeksi H. pylori kurang dari 10%. Pada kasus yang sangat berat, dimana anak tidak memberikan respon terhadap pengobatan, biasanya dianjurkan untuk dilakukan pembedahan.
Ulkus karena NSAIDs juga tidak perlu diatasi dengan pembedahan dan tidak memerlukan terapi antibiotik.
PENCEGAHAN
Jika penyebabnya adalah NSAIDs, sebaiknya hindari pemakaian NSAIDs, termasuk setiap obat yang mengandung ibuprofen maupun aspirin
Jika tidak ada makanan tertentu yang diduga menjadi penyebab maupun pemicu terjadinya ulkus, biasanya tidak dianjurkan untuk membatasi pemberian makanan kepada anak-anak yang menderita ulkus. Makanan yang bergizi dengan berbagai variasi makanan adalah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Alkohol dan merokok dapat memicu terbentuknya ulkus. Selain itu, kopi, teh, soda dan makanan yang mengandung kafein dapat merangsang pelepasan asam lambung dan memicu terbentuknya ulkus, jadi sebaiknya makanan tersebut tidak diberikan kepada anak-anak yang menderita ulkus.
No comments:
Post a Comment