Tuesday, October 5, 2010

Radang Usus Buntu (Appendicitis) pada Anak

Radang usus buntu (Appendicitis) adalah peradangan dan infeksi pada usus buntu.

    * Radang usus buntu (Appendicitis) timbul ketika usus buntu tersumbat oleh benda keras di dalam tinja atau bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi oleh karena berbagai macam infeksi.
    * Rasa sakit di sekitar usus buntu atau di seluruh perut dapat menyebabkan anak menjadi lekas marah atau lesu.
    * Diagnosa terus diupayakan dan dapat membutuhkan pemeriksaan darah, sinar X, Ultrasonografi, Tomografi komputer, atau laparoscopy.
    * Usus buntu yang terinfeksi diangkat dengan cara operasi.

Usus buntu adalah bagian dari usus yang ukurannya kecil sebesar jari yang sesungguhnya tidak mempunyai fungsi yang penting di dalam tubuh. Radang usus buntu adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan operasi. Penyakit ini jarang terjadi pada anak yang umurnya di bawah 1 tahun namun lebih umum terjadi pada waktu si anak bertambah usia dan di usia antara remaja sampai mereka berumur 20-an.

PENYEBAB

Radang usus buntu timbul ketika usus buntu tersumbat oleh benda keras di dalam tinja atau bengkaknya cabang kelenjar getah bening pada usus yang dapat terjadi oleh karena berbagai macam infeksi. Pada kasus yang sama, usus buntu bengkak, dan kuman dapat berkembang di dalamnya. Jarang, benda asing dan cacing juga dapat menyebabkan radang usus buntu. Jika radang usus buntu tidak dapat dikenali atau diobati, usus buntu bisa pecah, membuat kantung meradang di luar usus tersebut (abscess) atau keluarnya isi dari usus buntu dan masuk ke rongga perut, menyebabkan peradangan yang serius (peritonitis). Pada Sekitar 25 % anak-anak dengan radang usus buntu, usus buntunya sudah pecah ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.

GEJALA

Penyakit usus buntu hampir selalu menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit bisa berawal dari bagian tengah perut, sampai ke pusar, dan berakhir di daerah bawah perut bagian kanan. Rasa sakit, umumnya pada bayi dan anak-anak, dapat agak meluas daripada terkonsentrasi pada sebelah kanan bagian perut. Anak kecil kemungkinan tidak dapat merasakan bagian perut mana yang sakit. Setelah rasa sakit tersebut muncul, banyak anak muntah dan tidak mau makan. Demam rendah (100 sampai 101 derajat Fahrenheit (37.7 sampai 38.3 derajat celcius) adalah gejala yang umum. Hal ini berbeda pada anak yang menderita gastroenteritis yang disebabkan oleh kuman, ciri khasnya diawali dengan terlebih dahulu muntah, kemudian rasa nyeri dan kemudian terjadinya buang-buang air besar.

DIAGNOSA

Diagnosa radang usus buntu pada anak bisa mengedepankan banyak pertimbangan. Banyak penyakit dapat memperlihatkan gejala yang sama, termasuk gastroenteritis karena kuman, diverticulum meckel, intussusception dan penyakit crohn. Kerapkali, pada anak-anak tidak ditemukan gejala yang khas, terutama ketika usus buntu tidak terletak pada posisi biasanya di bagian kanan perut.

Para dokter yang menduga adanya radang usus buntu biasanya memberikan cairan dan antibiotik ke dalam pembuluh darah sambil menunggu hasil tes darah dan sinar x. Dokter bisa melakukan ultrasound atau, computed tomography (CT) atau melakukan laparascopy untuk melihat ke dalam perut. Pemeriksaan fisik yang berulang, khususnya pada anak yang sakit bukanlah ciri khas radang usus buntu, dapat membantu doter untuk memutuskan apakah adanya radang usus buntu.

PENGOBATAN

Pengobatan yang paling baik untuk penyakit usus buntu adalah operasi pengangkatan usus buntu yang bengkak (appendectomy). Operasi pengangkatan usus buntu (appendectomy) biasanya sederhana dan tidak berbahaya, untuk kasus yang berat diharuskan di rawat di rumah sakit selama 2 sampai 3 hari. Bila usus buntu pecah, dokter melakukan pengangkatan dan kemungkinan membersihkan perut dengan cairan, memberi antibiotik untuk beberapa hari, dan memantau kemungkinan komplikasi, seperti infeksi dan masalah pada organ perut. Sekitar 10 sampai 20 % kasus ahli bedah menemukan usus buntu yang normal ketika melakukan appendectomy.

Penemuan ini tidak mempertimbangkan kesalahan medis karena akibat menunda operasi pada saat radang usus buntu dicurigai serius. Pada saat usus buntu normal, ahli bedah melihat ke dalam perut untuk melihat penyebab lain rasa sakit. Dokter biasanya mengangkat usus buntu yang normal sehingga anak tidak mengalami radang usus buntu. Tanpa operasi dan antibiotik, lebih dari 50 % orang meninggal karena radang usus buntu

No comments:

Post a Comment