“Saya seorang pria berumur 22 tahun, masih kuliah. Saya sering mengikuti rubrik Seksologi di Tabloid Gaya Hidup Sehat. Saya mau tanya soal merokok. Kata orang, rokok yang rasa mentol bisa membuat orang mandul atau impotensi. Benar atau tidak ya? Selama ini saya kadang-kadang saja merokok.
Saya pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 4 kali. Dua kali saya mencapai orgasme, sedangkan 2 kalinya gagal. Apa mungkin karena faktor psikis?
Saya perhatikan selama ini penis saya tidak bisa ereksi secara maksimal. Apa karena faktor fisik? Fisik saya gemuk, dengan berat 110 kg, tinggi 171 cm. Mohon penjelasan apa yang saya alami ini.” L.K., Jakarta
Rokok Berbahaya
Mengenai merokok, saya yakin Anda sudah sering mendengar atau membaca mengenai bahayanya bagi kesehatan, tidak peduli apakah rokok mengandung mentol atau tidak. Karena itu, semua bangsa di seluruh dunia sepakat menyatakan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan.
Bangsa-bangsa di dunia bahkan telah sepakat memilih satu hari dan menyerukan sebagai Hari Tanpa Tembakau, yang kita peringati juga. Tidak itu saja, perusahaan rokok pun diharuskan menempelkan peringatan bahaya merokok di setiap bungkus rokok.
Jadi tidak usah diragukan dan dipertanyakan lagi mengenai bahaya merokok bagi kesehatan. Kini terserah setiap orang, mau merokok atau tidak. Artinya, risiko ditanggung sendiri. Meski demikian, jangan merugikan orang lain dengan mencemari udara yang dihirup orang lain di sekitarnya.
Di antara risiko kebiasaan merokok atau tercemar asap rokok terus-menerus ialah disfungsi ereksi dan gangguan kesuburan. Jadi Anda benar telah menyebut kedua efek buruk yang dapat terjadi akibat kebiasaan merokok. Belum lagi penyakit lain seperti penyakit jantung, infeksi paru, dan kanker paru.
Pastikan Gangguannya Mengenai orgasme yang Anda sebut gagal, saya pikir harus dipastikan dulu, apakah benar gagal orgasme ataukah gagal ejakulasi. Ada pria yang tidak dapat merasakan orgasme (kenikmatan seksual) walaupun mengalami ejakulasi. Ada pula pria yang tak dapat mencapai ejakulasi dan sekaligus tidak merasakan orgasme.
Dengan demikian, Anda harus dapat memastikan, mana yang pernah Anda alami itu. Namun, kalau kegagalan itu hanya terjadi sekali waktu, bukan terus-menerus, itu tidak dapat digolongkan sebagai disfungsi seksual.
Demikian juga dengan gangguan ereksi yang Anda alami. Kalau benar Anda sering atau selalu mengalami gangguan ereksi sehingga selalu terganggu setiap kali melakukan hubungan seksual, barulah Anda disebut mengalami disfungsi ereksi. Kalau hanya sekali waktu, misalnya karena kelelahan lalu ereksi tidak baik, itu bukan tergolong disfungsi ereksi.
Kesulitan Posisi Saya ingin mengingatkan bahwa Anda mengalami kegemukan, dan kegemukan berkaitan dengan banyak gangguan atau penyakit.
Kegemukan dapat berkaitan dengan gangguan metabolisme, gangguan hormon, timbunan lemak, gaya hidup, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hambatan gerak, dan kurangnya rasa percaya diri. Karena itu, kegemukan kerap berkaitan atau mengakibatkan disfungsi ereksi dan disfungsi seksual yang lain.
Bagi pasangan yang mengalami kegemukan, secara psikis dan fisik juga dapat menimbulkan gangguan seksual. Secara psikis, pasangan yang mengalami kegemukan merasa terganggu karena kegemukan pada umumnya bukan sesuatu yang diharapkan.
Secara fisik, pasangan juga merasakan gangguan karena kegemukan menimbulkan kesulitan dalam gerakan dan pengaturan posisi hubungan seksual. Dengan demikian, hubungan seksual yang ideal jauh dari harapan. Apakah kini Anda mengalami disfungsi seksual atau tidak, saya sarankan Anda berkonsultasi lebih lanjut dan memeriksakan diri berkaitan dengan kegemukan yang Anda alami.
Lambat atau cepat kegemukan akan menimbulkan akibat buruk, tidak hanya bagi fungsi seksual, tetapi juga bagi fungsi tubuh yang lain. Jadi jangan biarkan diri Anda tetap dalam kegemukan./Gayahidupsehatonline
No comments:
Post a Comment