Thursday, October 7, 2010

Kelainan Mata Bawaan

GLAUKOMA KONGENITAL


Glaukoma Kongenital adalah peningkatan tekanan di dalam bola mata bayi yang baru lahir (biasanya pada kedua mata).

Glaukoma kongenital terjadi akibat adanya gangguan pada perkembangan saluran pembuangan cairan dari mata. Penyakit ini seringkali diturunkan.

Gejalanya berupa:
- mata berair
- peka terhadap cahaya
- mata merah
- kornea tampak kabur
- kornea membesar.

Untuk menegakkan diagnosis glaukoma kongenital perlu dilakukan pemeriksan degan menggunakan oftalmoskop.
Pemeriksaan mata yang biasa dilakukan:
- Pemeriksaan retina
- Pengukuran tekanan intraokuler dengan menggunakan tonometri
- Pemeriksaan lapang pandang
- Pemeriksaan ketajaman penglihatan
- Pemeriksaan refraksi
- Respon refleks pupil
- Pemeriksaan slit lamp.

Jika tidak diobati, bola mata akan membesar dan hampir dapat dipastikan akan terjadi kebutaan.
Pembedahan yang segera dilakukan setelah bayi lahir akan memberikan peluang terbaik untuk menurunkan tekanan di dalam mata dan untuk mempertahankan fungsi penglihatan.
KATARAK KONGENITAL

Katarak Kongenital adalah kekeruhan pada lensa mata yang ditemukan pada bayi baru lahir.

Katarak kongenital mungkin bisa disebabkan oleh:
- Galaktosemia
- Sindroma kondrodisplasia
- Rubella kongenital
- Sindroma Down (Trisomi 21)
- Sindroma Pierre-Robin
- Katarak kongenital familial
- Sindroma Hallerman-Streiff
- Sindroma serebrohepatorenalis (Sindroma Lowe)
- Trisomi 13
- Sindroma Conradi
- Sindroma displasia ektodermal
- Sindroma Marinesco-Sjogren.

Lensa yang keruh dapat terlihat tanpa bantuan alat khusus dan tampak sebagai warna keputihan pada pada pupil yang seharusnya berwarna hitam.
Bayi gagal menunjukkan kesadaran visual terhadap lingkungan di sekitarnya dan kadang terdapat nistagmus (gerakan mata yang cepat dan tidak biasa).

Untuk menegakkan diagnosis, dilakukan pemeriksaan mata lengkap oleh seorang ahli mata.
Untuk mencari kemungkinan penyebabnya, perlu dilakukan pemeriksan darah dan rontgen.

Katarak harus diangkat sesegera mungkin agar fungsi penglihatan bisa berkembang secara normal. Katarak dibuang melalui pembedahan, yang diikuti dengan pemasangan lensa intraokuler.
Jika penyebabnya diketahui, maka dilakukan pengobatan terhadap penyebab terjadinya katarak kongenital.

No comments:

Post a Comment