Tak sulit memperolehnya lewat makanan sehari-hari.Tahukah Anda, perut merupakan sarang penyakit? Karenanya orangtua perlu memperkuat sistem pencernaan anak. Dengan cara itu orangtua bisa memperkuat daya tahan tubuh anak melawan penyakit. Nah, supaya kesehatan perut terjaga, ada beberapa hal penting yang perlu orangtua perhatikan, yakni:
· Menjaga kebersihan/higienis. Artinya, minimalkan adanya peluang kotoran atau kuman masuk ke dalam mulut. Peluang ini umumnya terjadi saat anak berada di fase oral ditandai dengan kesenangan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut. Sama halnya dengan anak di luar fase oral yang tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan, gemar menggigit-gigit kuku, hobi menarik-narik/menggaruk-garuk rambut ataupun minim pengetahuan tentang kebersihan diri dan makanan.
· Menjaga agar usus/saluran pencernaan tidak terinfeksi kuman-kuman jahat. Jika diperlukan, pemberian prebiotik dan probiotik sangat dianjurkan.
· Pemberian ASI pada bayi secara kontinu dan eksklusif sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.
PROBIOTIK DAN PREBIOTIK
Pencernaan kuat ditandai dengan mampunya sistem pencernaan berfungsi optimal. Agar hal ini tercapai, orangtua perlu menjaga kestabilan sekaligus keberadaan probiotik dan prebiotik dalam organ pencernaan si kecil. Probiotik adalah sebutan bagi bakteri baik yang mampu mengusir bakteri jahat yang berhasil lolos masuk ke dalam tubuh.
.
Jika jumlah probiotik anak mencukupi, apalagi lebih dari cukup, bisa dipastikan tubuhnya lebih kuat membentengi diri dari serangan penyakit. Tingkat keasaman yang diciptakan probiotik inilah yang sebetulnya dapat membunuh kuman-kuman penyakit penyebab diare, kolera, disentri, dan aneka penyakit perut lainnya.
Sumber probiotik yang mudah ditemukan di pasaran adalah susu fermentasi yang mengandung bakteri baik. Probiotik juga dapat diberikan lewat suplemen atau obat tertentu.
Sedangkan prebiotik adalah makanan bagi si bakteri baik. Jika asupan prebiotik mencukupi tentu jumlah pasukan dalam tubuh (probiotik) pun memadai. Pasukan ini akan mampu bekerja secara optimal dalam menjaga kesehatan tubuh.
Untuk mendapatkan prebiotik tidaklah sulit. Dalam makanan, prebiotik paling banyak terdapat pada buah-buahan (terutama pisang dan tomat), susu, bawang putih, yogurt dan madu. Namun, di antara semua sumber tadi yang paling banyak kandungan prebiotiknya adalah yogurt.
.
Prebiotik juga banyak terdapat dalam ASI. Itulah mengapa pemberian ASI pada bayi merupakan hal yang sangat penting. Apalagi sudah terbukti bahwa selengkap apa pun komposisi susu formula, tidak akan dapat menggantikan ASI. Itulah mengapa, ASI eksklusif disarankan pemberiannya hingga bayi berumur 6 bulan yang kemudian dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
.
Namun, tentu saja pemberian prebiotik tidak 100% menjamin si kecil terbebas dari diare, karena diare bukan hanya disebabkan oleh bakteri jahat. Akan tetapi probiotik yang sumber kekuatannya didapat dari prebiotik mampu mengondisikan pencernaan yang lebih sehat dan tidak rentan terhadap serangan kuman penyebab diare.
Namun, tentu saja pemberian prebiotik tidak 100% menjamin si kecil terbebas dari diare, karena diare bukan hanya disebabkan oleh bakteri jahat. Akan tetapi probiotik yang sumber kekuatannya didapat dari prebiotik mampu mengondisikan pencernaan yang lebih sehat dan tidak rentan terhadap serangan kuman penyebab diare.
Pada dasarnya orangtua bisa memperkuat sistem percernaan buah hatinya lewat makanan sehat seperti yang disebutkan di atas. Jika diamati dengan menggunakan mikroskop, maka terlihat di dalam usus terdapat bulu-bulu halus yang kerap disebut jonjot usus. Nah, di atas jonjot inilah terdapat lapisan enzim yang berfungsi mengurai makanan agar bisa diserap jonjot usus kemudian dibawa ke seluruh tubuh. Saat perut diserang kuman jahat, kuman-kuman ini akan menggerogoti jonjot usus hingga akhirnya gundul atau tipis. Dengan demikian lapisan enzim yang ada di atasnya pun akan berkurang atau bahkan musnah.
Jika sudah seperti itu bisa dibayangkan bagaimana makanan yang masuk ke dalam tubuh bisa terurai menjadi zat-zat gizi yang dibutuhkan anak dalam proses tumbuh kembangnya. Padahal kecukupan zat-zat gizi bagi seluruh bagian tubuh amat menentukan proses tumbuh kembang seseorang anak.
Lebih Jauh TENTANG DIARE
Diare sebenarnya merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam sistem pencernaan. Benda asing ini dapat berupa bakteri, jamur, virus, atau racun. Diare yang kelihatannya sepele itu ternyata merupakan penyakit mematikan peringkat kedua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).
Sebagai pertolongan pertama, usahakan anak minum segelas oralit setiap kali BAB. Ini berguna untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang. Selain itu, selama terserang diare usahakan anak minum sebanyak mungkin. Terutama minum cairan yang banyak mengandung elektrolit, seperti oralit atau cairan gula dan garam. Jus apel dan teh manis juga dapat diberikan sesuai selera anak. Air tajin juga sangat baik untuk mengatasi diare.
Jika orangtua mengetahuinya dan sigap melakukan langkah-langkah ini pada anak, diare seharusnya tidak menjadi hal yang menakutkan. Jadi, ingat-ingat saja, prinsip mengatasi gangguan diare adalah menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Akan menjadi masalah besar jika diare dibarengi muntah-muntah dan tidak ada masukan sebagai pengganti cairan yang hilang.
APAKAH Sinbiotik?
Kalangan awam boleh jadi pernah mendengar istilah sinbiotik. Namanya memang terdengar agak aneh. Namun sinbiotik sebenarnya merupakan gabungan probiotik dan prebiotik. Manfaatnya tentu saja sama seperti probiotik ataupun prebiotik.
Penentu INFEKSI CERNA
Ada 3 faktor yang menentukan perjalanan mikroba di dalam perut hingga berkembang menjadi penyakit.
* Jumlah kuman yang masuk. Jika sedikit, belum tentu bisa berkembang menjadi penyakit sebab sangat mungkin masih bisa dilawan oleh daya tahan tubuh.
* Ganas tidaknya kuman yang masuk. Jika tergolong ganas, seperti bibit penyakit kolera, jumlah sedikit pun tetap dapat menginfeksi.
* Daya tahan tubuh secara keseluruhan, terutama perut. Kendati jumlah kumannya sedikit, namun bila daya tahan tubuhnya lemah, anak tetap berpeluang besar jatuh sakit.
sumber : Nakita
No comments:
Post a Comment