Wednesday, August 26, 2009

Aneurisma Aorta Torakalis

Aneurisma adalah suatu penonjolan (pelebaran, dilatasi) pada dinding suatu arteri.
Aneurisma Aorta Torakalis terjadi pada bagian dari aorta yang melewati dada.
25% dari aneurisma merupakan aneurisma torakalis.

Pada salah satu bentuk aneurisma torakalis yang khusus, pelebaran aorta terjadi di tempatnya keluar dari jantung.
Pelebaran ini bisa menyebabkan kelainan fungsi katup antara jantung dan aorta (katup aorta), sehingga pada saat katup menutup, darah kembali merembes ke jantung.


PENYEBAB


Sekitar 50% penderita memiliki sindroma Marfan atau variasinya.
Pada 50% penderita lainnya, penyakit ini tidak memiliki penyebab, meskipun banyak penderita yang memiliki tekanan darah tinggi.

GEJALA

Aneurisma aorta torakalis dapat tumbuh sangat besar tanpa menyebabkan gejala.
Gejala-gejala yang timbul merupakan akibat dari penekanan oleh aorta yang melebar terhadap struktur di sekitarnya. Gejalanya yang khas adalah nyeri (biasanya di punggung sebelah atas), batuk dan bunyi mengi.

Penderita bisa mengalami batuk berdarah karena tekanan atau erosi pada pipa udara (trakea) maupun pada saluran pernafasan di sekitarnya.
Penekanan terhadap kerongkongan bisa menyebabkan kesulitan menelan.
Penekanan terhadap pita suara bisa menyebabkan suara penderita menjadi serak.

Penderita bisa mengalami sindroma Horner yang terdiri dari:
- pengkerutan pupil
- penurunan kelopak mata
- berkeringat hanya pada satu sisi wajah.

Jika aneurisma aorta torakalis pecah, biasanya akan timbul nyeri yang luar biasa di punggung sebelah atas. Nyeri ini bisa menjalar ke punggung bawah dan ke dalam perut. Nyeri juga bisa dirasakan di dada dan lengan, menyerupai serangan jantung (infark miokardial).
Penderita dengan cepat bisa jatuh ke dalam keadaan syok dan meninggal karena kehilangan banyak darah.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya atau ditemukan secara tak sengaja pada suatu pemeriksaan.
Pada pemeriksaan dada, dokter bisa merasakan adanya denyut yang abnormal pada dinding dada.

Rontgen dada bisa menunjukkan pergeseran dari tabung udara (trakea).
CT, MRI atau USG transesofageal digunakan untuk menentukan ukuran yang pasti dari aneurisma.
Aortografi biasanya digunakan untuk membantu menentukan jenis pembedahan yang perlu dilakukan.

PENGOBATAN

Jika lebar dari aneurisma aorta torakalis mencapai 7,5 cm, biasanya dilakukan pembedahan perbaikan dengan pencangkokan buatan
Pada penderita dengan sindroma Marfan meskipun aneurismanya lebih kecil, dianjurkan untuk dilakukan pembedahan perbaikan, karena cenderung pecah.
Angka kematian selama pembedahan cukup tinggi, yaitu sekitar 10-15%.

Terapi dengan obat (beta blocker) diberikan untuk mengurangi denyut jantung dan tekanan darah sehingga akan mengurangi resiko pecahnya aneurisma.(medicastore)

No comments:

Post a Comment