Monday, September 15, 2008

Mr P Bengkok, Normalkah?


Saat ereksi, ternyata Mr P bisa bengkok ke berbagai penjuru. Pembengkokan ini ada yang normal, ada juga yang disebabkan penyakit. Bagaimana membedakannya? Saat ereksi, bentuk Mr P tidak lurus, ada yang bengkok ke atas (ke arah perut), bengkok ke bawah, atau malah bengkok ke kiri atau kanan. Ini jelas bikin cemas. Sebenarnya bentuk Mr P itu memang tidak lurus benar. Pada saat berereksi, sebagian besar orang Mr P nya bengkok. Tapi semua itu normal-normal saja, selama tidak ada keluhan sakit dan fungsinya tetap normal. Tapi kalau derajat bengkoknya sudah kelewatan dan disertai rasa sakit (nyeri) yang berlebihan, hal ini patut dicurigai. Apalagi kalau di Mr P juga ditemukan gumpalan atau benjolan bengkak yang memerah. Bisa jadi, memang ada masalah dengan bengkoknya Mr P.

Mungkin itu disebabkan penyakit bernama peyronies disease, yaitu penyakit yang menyerang dan merusak otot di batang Mr P.

Penyakit ini biasanya disebabkan karena ada infeksi atau karena adanya trauma di Mr P. Misalnya Mr P kemasukan bakteri, kuman ataupun virus. Atau bisa juga karena Mr P terbentur benda keras sampai terjadi pendarahan dalam di sekitar otot yang terbentur itu.

Otot batang Mr P yang rusak, permukaan kulitnya akan berubah menjadi jaringan ikat (kulit menebal seperti bekas luka). Dan permukaan kulit otot yang jadi jaringan ikat itu akan menarik kulit-kulit di permukaan yang lain sehingga mengumpul di satu titik. Berhubung ketarik ke satu sisi, jelas saja pada saat ereksi, Mr P tidak bisa berkembang maksimal, makanya bentuk Mr P menjadi bengkok.

Peyronies disease ini rasa sakitnya membuat badan panas dingin, belum lagi efek dari infeksi atau traumanya. Bisa menyebabkan tingkat kesuburan penderitanya terganggu. Akibat bengkok yang kelewatan, jalan keluar sperma jadi tidak mulus. Ejakulasi atau semprotan sperma pun jadi terhambat lantaran semen susah keluar. Efek lainnya menyangkut urusan psikologis penderitanya. Pasalnya penyakit ini bisa membuat penderitanya impoten. Rasa sakit menyebabkan yang bersangkutan tidak bisa mencapai ereksi optimal, ujung-ujungnya rasa percaya diri cowok turun karena merasa dirinya 'tidak mampu'.

Peyronies disease ini bisa sembuh sendiri tanpa diobat dalam waktu 6-12 bulan, tergantung kondisi tubuh masing-masing. Sebab, jaringan-jaringan dalam tubuh kita tidak pernah berhenti beregenerasi. Tanpa perlu disuruh, tubuh secara otomatis akan mengganti jaringan-jaringan yang rusak dengan jaringan yang baru. Cuma saja penantian selama 6-12 bulan itu membuat orang tidak tahan. Siapa sih yang mau sakit selama itu?

Di langkah pertama, dokter akan menelusuri penyebabnya. Apakah karena infeksi atau karena benturan. Setelah ketahuan penyebabnya, baru bisa direncanakan obatnya. Biasanya obat-obatan medis yang diberikan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah obat-obatan hormonal dan vitamin. Pemberiannya dilakukan bersamaan. Jadi ada obat-obatan yang diminum, ada juga obat-obatan yang disuntikkan.

Untuk yang kasus parah, tindakan pembedahan bisa juga dilakukan untuk mengangkat jaringan ikat tersebut, atau hanya meluruskan jaringan-jaringan lain yang kebetulan tertarik oleh jaringan ikat tersebut.

Jadi kalau mengalami Mr P bengkok, jangan terburu-buru takut, asal tidak dengan rasa sakit dan bengkak, apalagi keluhan peyronies disease juga bisa disembuhkan. /kapanlagi

No comments:

Post a Comment