Thursday, September 4, 2008

Diet Gologan Darah : Fakta atau Pepesan Kosong Belaka?

Cariobat.blogspot. Buku Eart Right For Your Type”, karya Peter J.D Adamo N. D, laku keras dipasaran. Bahkan buku diet berdasar golongan darah ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia, lengkap disertai dengan contoh menu makanannya.

Banyak yang bertanya kepada blog http://cariobat.blogspot/ ini, bagaimana pendapatnya terhadap maraknya diet golongan darah, dan baru kali ini saya publikasikan.

Menurut teori diet golongan darah, orang dengan golongan darah A yang terbaik adalah sebagai vegetarian, sementara orang dengan golongan darah O terlahir sebagai pemakan daging. Orang dengan golongan darah B berada ditengah-tengah. Sederhana & jelas bukan ? Tapi masalahnya teori ini hanya berdasar pada bukti ilmiah yang lemah.

Tentang lektin

Menurut D’Adamo lektin , protein yang ditemukan pada permukaan makanan tertentu , penyebab dari gangguan tubuh serius, mulai dari pengentalan darah hingga sirosis dan gagal ginjal (hal 24). Dia katakan bahwa makanan golongan kacang-kacangan atau polong-polongan tertentu khususnya buncis dan lentil mengandung lektin yang dapat disimpan didalam jaringan otot, membuat jaringan makin bersifat basa dan kurang tanggap atau mengalami gangguan pada kemampuan fisiknya (hal 53).

Jadi menurutnya bila anda bergolongan darah O yan terlahir sebagai pemakan daging akan mengalami penurunan kemampuan fisik bila mengkonsumsi semangkok buncis atau kacang-kacangan, karena lektin akan disimpan didalam sel otot anda yang merubah fungsi dan tingkat asam basa.

Menurut Michael Kapler, M.D, direktur Institute of Nutrition Education & Research, pendapat D’Adamo tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Untuk meyakinkan pembaca tentang efek dari lektin, D’Adamo menyertakan foto biopsy jaringan otot orang dengan golongan darah O,A,B dan AB. Namun seharusnya foto itu dengan jelas menunjukkan adanya lektin pada golongan darah O dan tidak pada golongan darah A. Kalau tidak, dan tidak didukung oleh referensi ilmiah yang kuat, maka pendapatnya jadi kabur.

Untuk membuktikan keasaman otot yang dapat menganggu kegiatan fisik, seharusnya ada studi pada berbagai macam golongan darah yang menunjukkan perubahan pH didalam otot sebelum dan sesudah mengkonsumsi buncis atau lentil, misalnya dengan pengukuran yang menggunakan mikroelektroda yang dipasang didalam sel otot untuk mengukur perubahan derajat keasaman tersebut. Kalau D’Adamo percaya akan pendapatnya maka akan terjadi perubahan yang nyata kearah basa pada orang dengan golongan darah O. Dan kalau D’Adamo tidak mempunyai bukti seperti ini, maka dia seharusnya bertanggung jawab terhadap jutaan orang yang takut mengkonsumsi tinggi protein, tinggi serat dan makanan berpotensi lainnya?

Memang untuk orang tertentu sebaiknya tidak mengkonsumsi kacang-kacangan atau polong-polongan karena alas an medis dabn nutrisi seperti karena alergi, colitis (radang usus), dll bukan karena tergantung pada jenis golongan darahnya.

Tentang Penggumpalan Darah

Sel darah merah mengalir didalam aliran darah. Sel darah merah membawa oksigen dan zat-zat gizi untuk dikirim ke sel dan jaringan penting tubuh seperti otak, jantung dan ginjal. Agar pengiriman berjalan lancar, maka bentuk sel darah merah harus saling berdiri sendiri satu sama lain sehingga dapat melewati pembuluh darah terkecil didalam tubuh. Jika sel darah merah menggumpal oleh karena lektin atau hal-hal lain, sel darah merah akan menyumbat atau menghalangi aliran darah. Aliran darah menjadi tidak bisa mengalirkan oksigen ke berbagi sel dan jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel dan jaringan .

Jika banyak orang yang tidak menyadari akan golongan darahnya, dan tidak makan sesuai golongan darahnya (misal jenis O makan tepung-tepungan, jenis golongan darah A makan daging), maka menurut teori D’Adamo mereka akan mengalami penggumpalan sel darah didalam aliran darahnya setiap habis makan, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun yang pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan yang fatal pada jutaan orang di dunia.

Menurut Klaper M.D, sampai saat ini belum ada literatur medis phatologis yang mengatakan penggumpalan sel darah akibat lektin sebagai penyebab berbagai macam penyakit utama pada manusia.

Pada hal 63, D’Adamo mengatakan golongan darah O tidak dapat metolerir seluruh produk dari tepung-tepungan (terigu). Apa maksudnya? Apakah golongan darh O yang mengkonsumsi krakers terigu akan muntah atau nyeri perut, atau lebih buruk lagi akan mengalami kerusakan otak akibat pengumplan sel darah di otaknya? Berapa lama atau berapa banyak tepung yang dapat dimakan oleh orang bergolongan darah O sebelum terjadinya penggumpalan? 1 mangkok mie atau hamburger ? Tidak jelas bukan...

Memang ada beberapa orang yang mempunayi masalah ketika mengkonsumsi tepung terigu , ini bukan alasan golongan darah, tapi karena mereka alergi tepung terigu atau mereka tidak metolerasi gluten atau karena sebab lain seperti pada penderita kolitis.

Lektin mungkin berperan didalam proses peradangan pada beberapa orang, tapi kalau seseorang dengan tidak didukung oleh bukti ilmiah yang nyata, mengatakan pada jutaan orang yang bergolongan darah O untuk tidak mengkonsumsi tepung terigu padahal mereka merasa tidak mempunyai kesulitan dengan tepung sebagai sumber energi atau protein, bagaimana menurut anda?

D’Adamo juga mengatakan pernyataan yang membingungkan dan meragukan , contohnya :

Di Hal 23. Jika seseorang dengan golongan darah Aminum susu, sistem tubuhnya akan segera mengalami proses penggumpalan sebagai usaha untuk menolaknya. Kalu memang pernyataan ini benar, seharusnya Adamo menunjukkan gambaran mikroskopis sel darah golongan A yang menggumpal setelah mengkonsumsi susu, sedang sel darah pada golongan darah O dan B tidak menggumpal. Lagi-lagi Adamo tidak menunjukkan gambaran mikroskopis tersebut atau bukti yang dapat dipercaya untuk menjelaskan fenomena tersebut. Seharusnya Adamo juga harus bisa menerangkan mengapa golongan darah A yang minum susu (kadang jumlah berlebih) tapi tidak terkena serangan stroke dan emboli, padahal menurut teorinya bisa terjadi penggumpalan didalam sistem vaskularnya.

Pada Hal 151. D’Adamo mengatakan : gula utama golongan darh B adalah D-galaktosamin, gula yang sangat sama yang ada didalam susu. Kenyataan, gula utam susu bukan D-galaktosamin, tapi laktosa. Laktosa sangat berbeda dengan D-galaktosamin. Memang telah diketahui bahwa orang dari berbagi jenis golongan darah terkadang bereaksi buruk terhadap susu sapi dan hasil olahnya, karena beragam alasan, tapi bukan karena lektin dalam susu yang menggumpalkan darah akibat salah golongan darahnya.

Hal 53. Kondisi hipotiroid, terjadi karena golongan darah O cenderung tidak menghasilkan yodium yang cukup. Kenyataannya memang tubuh tidak menghasilkan mineral termasuk yodium. Yodium bisa didapatkan dari makanan yang kita makan. Adamo katakn untuk membantu jenis golongan darah O menghasilkan yodium, mereka haruslah makan daging merah dan menghindari tepung. Pendapat yang tidak substansif dan akan meningkatkan resiko penyakit yang berkaitan dengan pola konsumsi daging yang terlalu banyak.

Bagaimana pendapat saya?

Dari berbagai litaratur, penggumpalan darah terjadi karena berbagai faktor, yang antara lain karena adanya peradangan. Kalau dahulu peradangan banyak disebabkan oleh infeksi dari virus atau bakteri atau yang lainnya, tapi sekarang lebih banyak karena faktor degeneratif akibat salah gaya hidup, stress, pola tidur, pola makan, air, polusi dll. (tunggu saja publikasinya)

Dari pengalaman terhadap ribuan orang yang menjalani analisa darah, nampaknya faktor-faktor kedisiplinan terhadap faktor diatas lebih berperan. Yang menarik sel darah pada vegetarian juga lebih bagus dibanding mereka yang pola konsumsi tinggi protein, sayangnya kalau vegeterian murni, sering kali ditemukan kualitas sel darahnya menjadi tidak baik, yang antara lain karena ketidakcukupan vitamin dan mineral tertentu, yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut kurang darah (anemia). Bila hal ini dibiarkan akan menggangu kerja hati & ginjal, karena banyak sel darah yang mati sebelum waktunya (umur sel darah merah berkisar 120 hari). Kalau banyak sel darah yang mati dan terjadi terus menerus maka bisa saja terjadi siklus pengentalan darah akibat penurunan fungsi hati dan meningkatkan nilai penggumpalan trombosit.

Setiap orang boleh memberikan pendapat atau teori. Setiap teori baru pasti ada pro dan kontra, jadi apakah anda akan mengikuti diet golongan darah, itu terserah anda, kalau tidak juga terserah anda?

Referensi :
-James South, M.A.-The New “Plague” Of Our Times: America’s Inflammation Epidemic
-Gordon DO Lowe, et al, Plasma fibrinogen, Ann Clin Biochem 2004;41:430-440
- Michael Klaper, M.D., The 'Blood Type Diet:'Fact or Fiction?

-www.dadamo.com


No comments:

Post a Comment