Tuesday, August 12, 2008

Memahami Rayuan Lawan Jenis

RAYUAN merupakan langkah awal untuk memulai suatu hubungan atau pendekatan terhadap pasangan Anda. Antara wanita dan pria sering terjerat oleh pemikiran yang mengganggu perhatian saat berhubungan dengan pasangan masing-masing. Dalam hal ini, bagaimana cara merayu yang tepat merupakan hal yang mudah, tapi juga bisa menjadi sebuah alasan untuk melepaskan diri dari keinginan pasangannya.

Setiap orang pasti memiliki sebuah fantasi. Untuk itulah, rayuan juga bisa kita katakan sebagai latar belakang daya tarik seksualitas seseorang. Biasanya latar belakang seksualitas seseorang diibaratkan seperti bentuk tubuh yang seksi, menggoda dan gerakan erotis.

Pria sangat suka sekali merayu pasangannya dalam suasana yang menghanyutkan. Misalkan dalam sebuah ruangan yang hanya bercahayakan sinar lilin dan diiringi oleh alunan musik. Namun, ada juga yang tidak disukai oleh kebanyakan pria. Mereka tidak suka pada wanita yang mencoba merayu di tempat-tempat umum, karena pria akan lebih tertarik pada wanita yang dapat membatasi gerakannya yang seksi dan menggantinya dengan sebuah lirikan yang menggoda.

Begitu juga dengan wanita. Jika Anda tertarik dengan pria, jangan terlalu menunjukkan sinyal yang berlebihan dan tidak terlalu agresif dalam menanggapi rayuan pria. Terlebih lagi jika pria tersebut mengetahui reaksi lawan jenisnya, saat pria tersebut melancarkan rayuannya. Dari situlah, keduanya sudah bisa mengambil keputusan, apakah hubungannya akan dilanjutkan pada hubungan intim atau tidak.

Biasanya pria melancarkan rayuannya pada saat pertemuan pertama dengan lawan jenisnya. Namun hal itu kurang begitu disadari oleh wanita terhadap apa yang sedang dilakukan oleh pria. Hal tersebut tejadi karena wanita lebih cenderung dingin pada saat pertemuan pertama, tapi menggebu-gebu pada saat berkencan.

Para pria kebanyakan ingin sekali rencananya dapat berjalan dengan lancar, dan pria juga tahu apa yang mesti dilakukan pada saat pasangannya mulai merayu. Keinginan atau gairah pria bisa saja muncul hanya dengan sekilas memandang pakaian dalam yang dikenakan pasangannya. Namun jika wanita tidak menginginkannya, maka pria dapat berpikir secara realistis bahwa pasangannya memang sedang tidak mood.

Tapi dengan kecerdikan pria dapat memudahkannya berpura-pura selalu siap berhubungan intim. Namun bila wanitanya memang kelihatan kurang bergairah, maka pria tersebut mencoba untuk menghormati hasrat wanita tersebut. Bagi wanita, berhati-hatilah terhadap pria yang terjebak dalam egonya, bisa saja dia membenci Anda karena dia menganggap bahwa Anda telah mengambil sesuatu sebelum dia memberikannya pada Anda.

Wajar jika pria merasa agak kesal terhadap wanita yang melancarkan rayuannya terlebih dahulu. Tapi sebaliknya, jika pria tersebut lebih dahulu melancarkan rayuannya, baik pada pertemuan pertama atau pada kencan pertama, mereka cenderung akan menganggap serius mengenai hubungannya.

No comments:

Post a Comment