Wednesday, August 13, 2008

Kendalikan Kolesterol dengan Herbal

Kadar kolesterol tinggi menjadi penyebab utama ateraosklerosis, yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke. Ada cara alami menurunkannya, yakni dengan herbal.

Setelah sebulan mengonsumsi rebusan jamur lingzhi, kadar trigliserida dan kolesterol darah Suwarni (45) kembali pada posisi aman. Ibu rumah tangga dari Solo inimemperoleh jamur lingzhi dari pardjimo, konsultan dan pembudidaya jamur lingzhi.

Suwarni telaten merebus 10 gram lingzhi dengan 1 gelas air hingga tersisa 1/2 gelas. Airnya diminum 3 kali sehari. Hasilnya kadar trigliserida yang sebelumnya 280 mg/dl dan kolesterol totalnya 220 mg/dl, dua-duanya turun menjadi di bawah 200 mg/dl.

Imron (40), karyawan sebuah surat kabar terbitan Jakarta, rajin memotong-motong pare dan kemudia menjemurnya di bawah sinar matahari selama 2 hari. Setiap pagi dan sore, ia menyeduh irisan pare kering sebanyak 1 sendok makan dalam segelas air panas. Imron mengaku mendapat resep untuk menurunkan kolesterol ini dari sebuah buku kesehatan.

Kolesterol dan Triglserida

Tanaman obat terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol maupun trigliserida secara turun temurun. Dari berbagai literatur, lingzhi dikonsumsi sejak zaman Kaisar Shi Huang Tie dari Cina (259 SM). Menurut Drs. Sudjaswadi Wiryowidagdo, dosen pembimbing skripsi tentang penelitian tanaman obat di Universitas Pancasila, Jakarta, jamur lingzhi mengandung ergosterol, coumarin, manitol, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut dalam air, asam amino, polipeptidase, natrium, kalsium, seng, kobalt, dan mangan. Zat-zat ini mampu menurunkan kadar kolesterol darah.

Trigliserida dibentuk di hati dari gliserol dan lemak yang berasal dari makanan dengan rangsangan insulin atau dari kelebihan kalori akibat makan berlebihan. Konsumsi alkohol, makanan manis, santan, dan karbohidrat secara berlebihan juga dapat meningkatkan kadar trigliserida.

Kolesterol dikenal sebagai penyebab utama terjadinya aterosklerosis, yakni proses pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Saluran pembuluh darah, khususnya pembuluh darah, khususnya pembuluh darah koroner, menjadi sempit dan menghalangi aliran darah di dalamnya. Keadaan ini dapat meningkatkan risiko terkena PJK dan stroke.

Selain berguna untuk proses metabolisme, kolesterol juga berguna untuk membungkus jaringan sarah (mielin), melapisi selaput sel dan sebagai pelarut vitamin. Pada anak-anak, kolesterol dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan otak.

Kolesterol meningkat bila kita mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol atau lemak jenuh, baik dari sumber nabati maupun hewani. Peningkatkan kolesterol juga terjadi akibat menurunnya pengeluaran (ekskresi) kolesterol ke usus melalui asam empedu atau produksinya di hati meningkat, serta berhubungan dengan faktor genetik.

Kadar kolesterol cenderung meningkat pada orang yang kegemukan, kurang olahraga, stres dan perokok berat. Namun, selain karbohidrat, kolesterol yang pada hakekatnya berasal dari lemak adalah zat yang berguna untuk menjalankan fungsi tubuh.

Khasiat tanaman obat

Banyak tanaman obat yang terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol darah dan trigliserida selain pare, jamur lingzhi dan angkak atau yang sering disebut beras merah cina. Di antaranya, menurut Sudjaswadi, adalah daun asam. Tanaman bernama latin Tamarindus indica yang mengandung sitexin, isovitexin, orientin, dan isoorientin ini juga berkhasiat melancarkan pengeluran emped, penurun panas (antipiretik), penghilang nyeri (analgesik), dan antiseptik.
Daun jatibelanda (Guezuma ulmofolia.lamk) mengandung lendir, tanin, dan alkaloida. Ketiga zat itu, meski memiliki mekanisme kerja yang berbeda, terbukti saling menunjang dalam menurunkan kadar lemak dan kolesterol darah. Sumber: Majalah Nirmala

No comments:

Post a Comment