Wednesday, August 13, 2008

Kayu Manis Cegah Kanker dan Aterosklerosis

Kayu manis atau Cinnamomun burmanni ternyata menyimpan khasiat yang luar biasa. Kayu manis dapat digunakan untuk mencegah kanker dan aterosklerosis Selama ini kayu manis hanya dimanfaatkan ibu-ibu rumah tangga sebagai bumbu dapur dan bahan pembuatan jamu.
Aromanya yang harum menyengat serta rasanya yang manis memang sangat cocok sekali untuk campuran kue dan cake.

Kayu berkulit kasar itu ternyata tersusun dari senyawa sinamaldehid. Sinamaldehid merupakan turunan dari senyawa fenol. Di dunia kedokteran senyawa sinamaldehid diketahui mempunyai sifat anti-agregasi platelet dan sebagai vasodilator secara in vitro.

"Platelet adalah kolesterol yang menempel pada pembuluh darah. Agregasi (pengumpulan) platelet menyebabkan terjadinya asterosklerosis- lemak mengeras dipembuluh arteri- pada makhluk hidup," ungkap Fauzan Azima, mahasiswa S3 Program Studi Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) saat sidang terbuka disertasi "Aktivitas Antioksidan Dan Anti-Agregasi Platelet Ekstrak Cassia Vera (Cinnamomum burmanni) Serta Potensinya Dalam Pencegahan Aterosklerosis Pada Kelinci," Kamis (16/9) di Kampus IPB Darmaga.

Dijelaskan, aterosklerosis dipicu oleh kadar koleterol yang tinggi atau hiperkolesterolemia dalam darah. Di samping itu, proses modifikasi LDL (low density lipid) -lebih dikenal dengan sebutan lemak jahat- juga merupakan faktor penting yang memacu aterosklerosis. "Karena LDL termodifikasi atau teroksidasi tidak dapat dikenali oleh makrofag melalui reseptor normalnya sehingga LDL akan ditangkap dengan reseptor scavenger. Pada akhirnya makrofag akan berubah menjadi sel busa dan secara bertahap akan menjadi aterosklerosis," jelasnya.

Menurutnya, bila aterosklerosis menyumbat pembuluh darah lebih dari 70 persen, maka kondisi ini sudah mengkhawatirkan. "Keadaan terparah adalah orang tersebut mengalami infark jantung atau stroke," ujarnya.

Aterosklerosis ini identik dengan penyakit usia senja yang berusia 40 tahun ke atas. Akan tetapi penemuan terbaru mengatakan, aterosklerosis juga bisa diderita anak remaja mulai usia 12 tahun. Hal ini dikarenakan pola makan yang kurang baik seperti makanan berkadar lemak dan gula tinggi. "Dengan mengkonsumsi ektrak kayu manis, aterosklerosis ini dapat dicegah," tutur Fauzan.

Ekstrak kayu manis diperoleh Fauzan melalui uji coba dengan menggunakan dua pelarut yakni air dan etanol. Pelarut dengan etanol menghasilkan ekstrak kayu manis yang mengandung total fenol 62,25 persen. Kadar ini lebih tinggi dari ektrak mengunakan air yakni sebesar 9.3 persen. Senyawa lain yang ditemukan adalah flanonoid, tanin, triterpenoid dan saponin.

Keampuhan kayu manis dalam menurunkan total kolesterol tubuh telah dicobakan Fauzan pada kelinci. Terbukti, kelinci yang diberi pakan mengandung ekstrak kayu manis total kolesterolnya turun dari 44,3 mg/dl menjadi 139,1 mg/dl, LDL-C dari 286,5 mg/dl menjadi 95,8 mg/dl, dan kadar trigliserida dari 122,2 mg/dl menjadi 61,2 mg/dl.

Yang mengejutkan lagi, ujar Fauzan, ekstrak kayu manis itu mampu meningkatkan High Density Lipid (HDL-C) dari 32,4 mg/dl menjadi 50,0 mg/dl dan menekan terjadinya lemak pada hati kelinci yakni dari 27,47 menjadi 3,59 rata-rata butir lemak per bidang pandang dalam perbesaran mikroskop 400 kali. Pemberian ektrak yang masuk dalam rumpun cassia vera sebanyak 200 ppm/kg berat badan/hari ini lebih efektif dari pada pemberian 100 ppm/kg/bb/hari maupun obat aterosklerosis (Lipanthyl 300 mg/Fenolfibrate).

Pria kelahiran Bukittinggi 13 Oktober 1967 ini menyatakan, selain dapat mencegah aterosklerosis, kayu manis juga mengandung senyawa antioksidan yang efektif mencegah kanker. Sebenarnya, untuk melindungi dari oksidatif yang disebabkan radikal bebas, tubuh menyediakan enzim antioksidan seperti superoksida dismutase (SOD), katalase, glutation peroksidase (GPx), senyawa antioksidan dan radical scavenger seperti glutation, ubiquinol dan asam urat. "Hanya saja, kadang karena produksi radikal bebas melebihi normal, tubuh butuh asupan antioksidan dari makanan. Di sinilah kayu manis sangat dibutuhkan," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang ini, kekuatan antioksidan kayu manis yang diekstrak etanol lebih besar dibanding BHT (antioksidan sintetis) dan tokoferol pada konsentrasi sama.

Bagi yang ingin mengkonsumsi kayu manis, ujar Fauzan, bentuk ekstrak tentu sangat tidak nyaman. Fauzan menyarankan untuk mengolahnya dalam campuran minuman fungsional layaknya minuman Cinna-Ale buatan dosen IPB atau dalam makanan seperti aneka bakery, cake, kue, bumbu masakan atau sumber flavor, es krim, kembang gula, chiki, dan extrude.

Penelitian yang dilakukan Fauzan sejak bulan Juni 2002 hingga Februari 2004 ini di bawah bimbingan Prof.Dr.Ir Deddy Muchtadi,MS, Dr.Ir.Fransiska Rungkat Zakaria, MSc, dan Drh.Bambang Pontjo Priosoeryanto, MS, PhD. Sedangkan lokasinya dikerjakan di berbagai laboratorium IPB, Universitas Andalas Padang, dan Universitas Indonesia./Sumber: SuaraMerdeka

No comments:

Post a Comment