Tuesday, August 12, 2008

CARA MENGATASI RASA BERSALAH TERHADAP SEKS

EMOSI yang seringkali membingungkan dan tergolong aneh yang dialami manusia adalah perasaan bersalah. Perasaan ini timbul bila kita melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak boleh. Pada masa kanak-kanak, biasanya kita mendapatkan hukuman, dan itu merupakan suatu kewajaran dari ajaran orangtua pada anaknya.
Tetapi, biasanya rasa bersalah ini malah menimbulkan kepuasan dan kesenangan bagi pelakunya. Beberapa aktivitas menyenangkan yang menyangkut masalah seks, menyebabkan anak-anak merasa lebih bersalah lagi.

Tetapi sebagian besar anak lainnya tidak mendapatkan spesifikasi bahwa seks itu "buruk". Hanya saja mereka diajarkan untuk tidak mempercayai kenikmatan seksual pada hampir tiap tingkat.

Rasa bersalah terhadap seks dapat melindungi seseorang dari hubungan gelap yang tidak pada tempatnya. Hal itu merupakan salah satu kepercayaan sebagian besar orang. Tetapi, bagi sebagian orang lainnya, rasa bersalah menyebabkan seks lebih menggembirakan lagi. Karena mereka bisa lebih menikmati dirinya sendiri jika merasa sedikit "nakal". Di samping itu, tidak sedikit orang yang menganggap rasa bersalah sebagai satu faktor penghalang untuk membebaskan diri dari pasangannya. Karena itu, diperlukan sedikit waktu untuk mengatasi rasa bersalah.

Lihatlah pengakuan seorang pria berumur 38 tahun berikut ini; ia mengatakan bahwa dirinya selalu menikmati seks dan merasa bersalah sesudahnya. Berbeda dengan wanita 35 tahun lainnya; ia merasa bersalah jika bermasturbasi, karena tampaknya terkesan seperti mencuri sesuatu dari suaminya.

Untuk itu, jika Anda merupakan salah satu orang yang sering punya perasaan bersalah, dan perasaan itu seringkali menjadi penghalau keromantisan dan keharmonisan hubungan dengan pasangan Anda, maka cobalah Anda simak saran berikut ini:

Membicarakan suatu topik. Dekatilah dan bertemanlah dengan seseorang yang menurut Anda memiliki sikap sehat dan positif terhadap seks. Pertimbangkanlah masukan-masukan yang mereka berikan, dan gunakan pada teman lain yang mengalami rasa bersalah lalu mendiskusikannya.

Melakukan. Bila Anda merasakan lebih nyaman dari satu perilaku yang Anda sendiri merasakan kenyamanan dan menyehatkan saat melakukannya, maka janganlah sekali-kali menghindari dan menolaknya.

Melawan rasa bersalah. Jangan semudah itu menerima keyakinan yang Anda sendiri belum benar-benar merasa yakin dengan kebenaran, keberadaan dan kecocokannya pada diri Anda. Tanyakan dulu pada diri Anda sendiri, lalu tanyakan pada orang lain apakah keyakinan seperti ini masih cocok dan sesuai di zaman modern seperti sekarang ini. Ikuti apa kata hati Anda mengenai hal ini - bila hati Anda melawan, maka jangan diikuti - bila cocok, maka jangan ragu untuk melakukannya.

No comments:

Post a Comment