Wednesday, August 20, 2008

Bungur Gusur Kolesterol, Triglesirida, dan Gula Darah

Penyakit gula darah atau DM hampir selalu berkomplikasi dengan kolesterol dan trigliserida. Kolesterol total dan trgliseridaa penderita DM umumnya cukup tinggi. Karenanya, obat penurun gula darah biasanya juga menurunkan kolesterol dan trigliserida.

Orang Filipina menggunakan ramuan tradisional dari daun bungur untuk mengobati DM. Di Indonesia bungur atau Langerstroemia-speciosa (L) Pers, jarang digunakan untuk pengobatan penyakit ini. Walau, beberapa riset menyimpulkan bahwa ekstrak daun bungir dapat menurunkan gula darah/glukosa. penderita DM.

Menurunkan Gula DarahDaun bungur kaya senyawa alkaloid, saponin, dan fenol. Senyawa fenol dalam tanaman berupa flavonoid dan tanin. Sebuah riset menyebutkan bahwa tanin, cukup besar perannya dalam aktivitas biologis dari daun bungur. Tanin diketahui memacu metabolisme glukosa dan lemak, sehingga timbunan kedua sumber kalori ini dalam darah dapat dihindari. Artinya kolesterol dan gula darah turun.

Asam fenolat, antosianin, fenilpropanoid, falvonoid, falvon, xanton, stilbensen, dan kuinon. Diduga senyawa-senyawa ini juga berperan dalam metablisme glukosa dan lemak.

Laporan Putu P. tahun 1992 dari UBAYA menyebutkan infus daun bungur 10% dan 20% mampu menurunkan kadar glukosa darah kelinci. Dalam risetnya ia menggunakan daun bungur berbunga putih. Ketika dosis infus dinaikkan menjadi 40%, efek penurun kadar glukosanya tidak meningkat.

Menggusur kolesterol
Jika dibandingkan dengan obat DM glibenclamid, daun bungur memiliki khasiat yang sama. Udhi E.H tahun 2003 melaporkan bahwaa ekstrak daun tanaman ini dosis 0,5/200 g bb, sama baiknya dengan penggunaan obat kimia. Aktivitas penurunan gula darah ekstrak daun bungur mirip dengan hormon insulin.

Daun bungur juga mampu menggusur kolesterol total, temrasuk trgliserida pada hewan. Hasil riset mahasiswa UNS ini menyebutkan bahwa efek penurun kolesterol (hipolipidemik) daun bungur dosis 0,5 g/200 g bb lebih baik dibandingkan dengan glibenclamid. Udhi menambahkan bahwa ekstrak daun bungur dosis rendah pun, menurunkan kolesterol. Dari hasil riset Udhi pula diketahui kandungan fenol total daun bungur 0,0255%.

Ciri-ciri bungur
Nama lain tanaman famili Lythraceae ini Langerstroemia flos-reginae Retz. Bungur banyak ditanam di pekarangan rumah sebagai hiaan ataupun peneduh. Tinggi tanaman ini mencapai 10-145 cm. Daunnya kaku, berbentuk oval, kadang-kadang agak memanjang dan berwarna hijau tua. Panjang daun bungur 9-28 cm, dan lebar 4-12 cm. Warna bunga tanaman ini bervariasi. Ada yang berwarna putih, ungu kemerah-merahan, dan ada pula yang berwarna merah bercampur putih.

Agar tumbuh baik, bungur membutuhkan banyak cahaya matahari. Bungur termasuk tanaman yang bandel terhadap kekeringan. Bahkan, tanaman ini akan berbunga selama musim kemarau. Sampai bulan Oktober pun, kadang-kadang kita masih bisa menikmati kecantikan bunganya.

Khasiat dan pengobatan
Daun ketangi atau laban, sebutan orang jawa Tengah, mengandung saponin, flavonoid, dan tanin. Biji daun, dan kulit batang tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Biji bungur dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Jika tidak ada buahnya, hipertensi dapat diobati dengan daunnya. Sedangkan kulit batang untuk mengobati diare, disentri, dan kencing nanah. Penyakit DM dan kencing batu dapat diobati dengan daunnya. Berikut, beberapa cara pengobatan penyakit dengan bungur.

1. Eksim
Gongseng 5 g biji yang telah masak, lalu tumbuk sampai menjadi serbuk halus. Kedalam serbuk tersebut, tambahkan 1/2 sendok teh minyak kelapa, lalu aduk sampai rata. Untuk pengobatan, oleskan ramuan tersebut pada bagian kulit yang terkena eksim.

2. Diare
Cuci kulit kayu sebesar 2 jari sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air masak, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya saring dan air saringannya diminum sekaligus.

3. Kencing manis (DM)
Cuci 8 lembar daun bungur segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin saring, lalu minum sekaligus pada pagi hari.

Bungur kecil
Berbeda dengan bungur besar, bungur kecil merupakan tumbuhan perdu, tingginya kira-kira 2 meter. Ukuran daunnya juga ekcil, panjang 2-7 cm dan lebar 1-4 cm. Bunga tanaman dari Cina dan Korea ini bergerombol pada pucuk ranting atau di ketiak daun. Warna bunga merah muda.

Akar bungur kecil rasanya agak pahit, sifatnya netral dan astingen. Akar bungur kecil berkhasiat merangsang sirkulasi, menghentikan pendarahan antiradang, peluruh kencing, dan menetralkann racun (detoksikan). Bunga, daun, dan kulit batang berkhasiat sebagai pencahar.

Akar bungur kecil lebih sering digunakan dalam pengobatan dibandingkan dengan daun, bunga, dan buahnya. Akar bungur jenis ini digunakan dalam pengobatan batuk darah, muntah darah, berak darah, luka berdarah dan pendarahan sehabis melahirkan. Akarnya juga dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis dan sakit kuning (jaundice). Penyakit astes, edema, disentri, san sakit kepala juga dapat diobati dengan akar bungur kecil.
Sumber: Majalah Herba

No comments:

Post a Comment