Wednesday, August 20, 2008

Bawang Putih Normalkan Kadar Kolesterol

Bawang putih (garlic) atau bahasa latinnya disebut Allium Sativum Liliaceae, selain sering digunakan sebagai bumbu dapur, ternyata sejak 300 sebelum masehi bawang putih kerap dipakai sebagai obat berbagai penyakit. Karena khasiatnya, di Cina dimana mayoritas penduduknya sering mengkonsumsi makanan yang berlemak, untuk menetralisirnya mereka banyak mengkonsumsi bawang putih. Hasilnya cukup menakjubkan, kadar kolesterol di tubuh mereka normal saja. Makanya tidak mengherankan bilamana di restoran Chinese Food, bawang putih dominan digunakan.

Manurut pakar kesehatan, dr. Setiawan Dalimartha,a da pun bagian bawang putih yang digunakan sebagai obat adalah umbinya. Umbi yang belum ditumbuk tidak berbau. Bila ditumbuk maka enzim allinase yang ada di dalam sel akan kontak dengan sulfur yang mengandung senaywa alliin dan mengubah menjadi allicin yang mengeluarkan bau yang khas. Allicin relatif tidak stabil dan mudah terurai menjadi berbagai macam senyawa sulfur aktif lainnya," jelas dr. Setiawan.

Penelitian tentang khasiat bawang putih sudah banyak dilakukan. Sekarang bawang putih digunakan untuk kesehatan organ jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), menurunkan kadar tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan menghambat sel-sel trombosit agar tidak mudah membeku. Bawang putih juga digunakan sebagai anti bakteri dan protekti terhadap timbulnya kanker terutama kanker lambung dan kolorektal. Sedangkan menurut Tradisional Chinese Medicine (TCM), bawang putih berkhasiat menghangatkan limpa, memperkuat lambung, meningkatkan energi vital, memperbaiki kerja pencernaan, menetralisir racun dan mengeluarkan cacing perut.

Karena khasiat dari bawang putih bagi kesehatan begitu besar, di beberapa negara, bawang putih sudah diproduksi secara massal dalam bentuk kapsul-kapsul. Meskipun demikian dari segi khasiatnya, kata dr Setiawan, bawang putih yang masih segar maupun yang sudah dibuat kapsul, memiliki khasiat yang sama. "Tidak ada bedanya. Dua-duanya sama berkhasiat," ucap dr Setiawan yang juga menjabat sebagai Seketaris Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur se-Indonesia (HIPPRI).

Lebih lanjut dr Setiawan mengemukakan, penggunaan bawang putih sebagai obat bagi kesehatan merupakan salah satu bagian dari TCM. Sebab kata dr Setiawan, dalam TCM, ada lima tahapan pengobatan. Kelima tahap tersebut antara lain pengobatan herbal, akupuntur, makanan, pijatan (refleksi) dan olahraga. "Kelima tahap pengobatan ini merupakan satu kesatuan . Jadi selain orang yang sakit tersebut ke akupuntur lalu diberi ramuan-ramuan tanaman obat, mereka juga dikasih makanan-makanan yang berkhasiat seperti bawang putih," terang dr. Setiawan.

Namun begitu, bukan berarti bawang putih tidak memiliki efek samping (adverse effect). Kadang-kadang, kata dr Setiawan, untuk kasus-kasus tertentu, bawang putih bisa menimbulkan alergi seperti nyeri dada, sering buang angin, mual, rasa penuh di lambung (jika makan lebih dari 4 siung sehari) dan dermatitis kontak. Dermatitis kontak terjadi bilamana kulit ditempelkan pasta bawang putih segar dalam waktu lama yang mengakibatkan kulit akan terbentuk bulla seperti luka bakar.

Selain itu, karena bawang putih sbeagai agregasi trombosit dan bisa mengencerkan darah, dr Setiawan menyarankan mereka yang sudah minum aspirin sebaiknya tidak mengkonsumsi bawang putih lagi. Sebab ini katanya, akan mengakibatkan darahnya akan semakin encer. Jika ingin makan bawang putih, sebaiknya obat-obat oengencer darah lainnya dihentikan penggunaannya. "Sebab kalau tidak dihentikan, saat akan cabut gigi atau operasi dikuatirkan akan terjadi pendarahan," kata dr Setiawan sambil memberi contoh kasus obat pengencer darah (anti-koagulan) yang dulu sempat di masyarakat. "Bisa jadi, malahan obat tersebut tidak akan bekerja,jadi percuma dikonsumsi."

Dosis-dosis ideal

* Bawang putih segar dalam sehari 3-30 g (1-8 siung)
* Bawang putih kering : 2-5 g
* Bubuk : 400-1200 mg/hari
* Minyak bawang putih : 2-5 mg/hari
* Allicin 2-5 mg/hari

Beberapa manfaat bawang putih

1. Mencegah flu:
ambil 3 siung bawang putih yang sudah dibuang kulitnya. Giling halus sampai lumat dan terkumpul air perasannya. Tambahkan 10 bagian air amsak yang sudah dingin. Cairan ini lalu diteteskan pada hidung. Sehari 3 kali, masing-masing 1-2 tetas.

2. Batuk rejan (wooping cough):
Ambil 30 gram bawang ptuih yang kulitnya ungu. Buang kulitnya lalu lumatkan. Tambahkan secangkir air hangat lalu biarkan selama 5-6 jam. Setelah itu tambahkan gula secukupnya. Ramuan ini lalu diminum sehari 3 kali. Anak-anak di bawah usia 3 tahun setiap kali sebanyak 1/2 sendok makan. Umur 3-5 tahun satu sendok makan.

3. Tersiram air panas:
Ambil beberapa siung bawang putih lalu lumatkan. Kemudian tempelkan pada bagian yang sakit lalu dibalut.

4. Perut busung (asites) akibat sirosis hati:
Masak secukupnya bawang putih dengan minyak kacang tanah. Makan sebagai sayuran saat makan nasi. Lakukan selama 2-3 bulan.

5. Mimisan (epistaksis):
Ambil 10 gram bawang putih. Lumatkan, lalu diikat pada bagian tengah telapak kaki. Bila mimisan pada hidung kiri, iaktkan pasta bawang putihnya pada telapak kaki kiri dan sebaliknya. Bila mimisan pada kedua hidung, ikatkan pada kedua telapak kaki. Mimisan akan berhenti bila telapak kaki sudah panas.

6. Gigitan lipan:
Lumatkan bawang ptuih secukupunya lalu tempelkan pada bagian tubuh yang digigit lipan.

Sumber: Majalah resto

No comments:

Post a Comment