Tuesday, August 12, 2008

ABORSI

Banyak Dilakukan Masyarakat Di Negara Berkembang
Dua anak merupakan jumlah keinginan yang paling umum untuk sebagian masyarakat yang telah fasih/mengenal dengan baik konsep keluarga berencana. Di samping itu, keguguran tidak termasuk dalam kategori dari analisis yang mereka lakukan.

Angka aborsi dapat menurun sekitar ¾ % (atau 0,45%) untuk satu wanita bila penggunaan kontrasepsi meningkat hingga sekitar 10%. Sekali lagi, John dan Charles mengemukakan hasil perhitungannya, bahwa hal ini dapat terjadi jika para wanita itu menafsirkan dan yakin kalau menggunakan alat kontrasepsi itu akan efektif hingga 95%.

Namun, penggunaan kontrasepsi yang tidak merata di seluruh dunia tentu memberikan hasil yang berbeda-beda. Di Amerika Utara dan Eropa Barat misalnya, para wanita usia subur rata-rata sudah menggunakan alat kontrasepsi. Sementara angka tersebut hanya kurang sekitar 10% di Afrika.

Hal ini mengakibatkan peningkatan kesempatan untuk menggunakan alat kontrasepsi bagi para wanita ini akan menurunkan keinginan untuk aborsi yang dapat beresiko tinggi bagi sang ibu. Namun, hal ini, tentu saja tergantung dari kapan dan cara aborsi yang ditempuh.

John dan Charles menambahkan, bahwa pelayanan mengenai alat kontrasepsi dan penanggulangan aborsi di negara-negara berkembang, Indonesia mungkin termasuk di antaranya. Masih kelihatan lemah, sehingga tingkat aborsi masih melonjak, jauh dari yang diharapkan. Laporan ini dipublikasikan dalam jurnal Studies in Family Planning yang dikutip melalui klinikpria.com.

Jadi, hendaknya kita -- masyarakat Indonesia, terutama kaum muda dan generasi penerus -- harus lebih selektif dan pintar memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk demi masa depan diri Anda sendiri terutama orangtua, sanak saudara, dan bangsa.

Jangan kita terbawa arus yang salah yang akhirnya dapat membuahkan penyesalan seumur hidup, apalagi dengan kenikmatan cinta sesaat, ketika melakukan hubungan seksual di luar nikah - yang sekarang ini makin banyak dilakukan kalangan muda, apalagi kalau kita sampai melakukan aborsi. Anda tidak ingin disebut manusia bodoh, bukan? Lagipula, kita adalah makhluk beragama. Ingat itu!

No comments:

Post a Comment